Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Polri Sedang Diuji oleh Kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo, Anggota DPR: Ibarat Alami Gempa dan Tsunami

Sebut Polri Sedang Diuji oleh Kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo, Anggota DPR: Ibarat Alami Gempa dan Tsunami Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyidikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo hingga saat ini masih menjadi  perhatian publik. Kali ini, apresiasi datang dari Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil.

Ia memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang dinilai mampu melaksanakan upaya mitigasi 'gempa dan tsunami' kasus Irjen Ferdy Sambo (FS) dengan baik. Menurutnya, Kasus FS harus dijadikan titik tolak untuk "cuci gudang" dan membubarkan satgas-satgas di Polri yang tidak mendukung upaya mewujudkan Presisi-nya Kapolri.

Baca Juga: Skenario Kasus Pelecehan Digugurkan Polri, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J: Kebohongan yang Perlahan Menerangi...

Dikatakannya, kasus yang bermula dari polisi tembak polisi ternyata membuat gempar jagat Indonesia. Kasus yang melibat mantan Kadiv Propam Irjen Pol FS membuat Institusi Polri kini sedang menghadapi ujian yang berat dan nyata.

"Ibarat mengalami gempa dan tsunami. Titik gempanya ada di Mabes Polri," kata Nasir, Minggu (14/8/2022).

Menurutnya, upaya mitigas "gempa dan tsunami" telah dilakukan dengan baik oleh Kapolri. Arahan dan perintah Presiden Jokowi agar kasus itu dibuat terang benderang telah dilaksanakan oleh Kapolri dan jajarannya.

"Upaya mitigasi agar kepercayaan publik kepada Polri tidak 'terjun bebas' sejauh ini telah dijalankan dengan transparan dan berkeadilan oleh Kapolri Jenderal Sigit," ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Aceh ini.

Baca Juga: Benny Mamoto Hingga Bharada E Sudah Minta Maaf, di Mana Irjen Fadil Imran yang Sempat Terciduk Pelukan dengan Ferdy Sambo?

Dari kasus FS tersebut, menurutnya, harus menjadi perhatian serius bagi Presiden Jokowi untuk terus membenahi institusi Polri, terutama soal posisi-posisi strategis di Polri, mulai dari markas besar hingga ke wilayah.

"Kematangan dan integritas harus menjadi prasyarat bagi perwira tinggi yang menduduki jabatan strategis. Polarisasi harus disudahi dengan cara membangun kekompakan di tubuh Polri," tambah politisi PKS tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: