Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin ke Kim Jong Un: Rusia bakal Perluas Hubungan Bilateral dengan Korea Utara

Putin ke Kim Jong Un: Rusia bakal Perluas Hubungan Bilateral dengan Korea Utara Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Vladimir Astapkovich
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa kedua negara akan "memperluas hubungan bilateral yang komprehensif dan konstruktif dengan upaya bersama," media pemerintah Pyongyang melaporkan pada hari Senin.

Dalam sebuah surat kepada Kim untuk hari pembebasan Korea, Putin mengatakan hubungan yang lebih erat akan menjadi kepentingan kedua negara, dan akan membantu memperkuat keamanan dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur Laut, kata kantor berita Korea Utara KCNA.

Baca Juga: Adik Kim Jong-un Tuduh Korea Selatan Sebarkan Corona di Korea Selatan dengan Propaganda

Kim juga mengirim surat kepada Putin yang mengatakan persahabatan Rusia-Korea Utara telah terjalin dalam Perang Dunia II dengan kemenangan atas Jepang, yang telah menduduki semenanjung Korea.

"Kerja sama strategis dan taktis, dukungan dan solidaritas" antara kedua negara telah mencapai tingkat yang baru adalah upaya bersama mereka untuk menggagalkan ancaman dan provokasi dari pasukan militer yang bermusuhan, kata Kim dalam surat itu.

KCNA tidak mengidentifikasi kekuatan musuh, tetapi biasanya menggunakan istilah itu untuk merujuk pada Amerika Serikat dan sekutunya.

Kim memperkirakan kerja sama antara Rusia dan Korea Utara akan tumbuh berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 2019 ketika dia bertemu dengan Putin.

Korea Utara pada bulan Juli mengakui dua "republik rakyat" yang memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai negara merdeka, dan para pejabat meningkatkan prospek pekerja Korea Utara dikirim ke daerah tersebut untuk membantu dalam konstruksi dan tenaga kerja lainnya.

Ukraina, yang menolak invasi Rusia yang digambarkan oleh Moskow sebagai "operasi militer khusus", segera memutuskan hubungan dengan Pyongyang atas tindakan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: