Neraca perdagangan Indonesia masih mencetak surplus pada Juli 2022. Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan tersebut sebesar US$ 4,23 miliar.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan surplus Juni 2022 yang sebesar US$ 5,09 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan negara kita periode Januari hingga Juli tahun ini sebesar US$ 29,17 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengungkapkan surplus neraca perdagangan sudah berlangsung selama 27 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020.
“Jadi 27 bulan berturut-turut kita sellau surplus nercara perdagangan Indonesia. Kemudian surplus di Juli ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas,”Kata Setianto dalam konferensi pers, Senin (15/8).
Surplus dagang tersebut diperoleh dari nilai ekspor barang pada Juli 2022 tercatat US$25,57 miliar atau turun 2,20% month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan naik 32,03% yoy.
“Penurunan nilai ekspor lebih disebabkan komoditas untuk migas yang turun -11,24% sementara untuk non migas turun -1,64%,” tambah Setianto. Sementara nilai impor Indonesia pada Juli lalu tercatat US$ 21,35 miliar, naik 1,64% mom dan naik 39,86% yoy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: