Program Inkubator Wirausaha Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM dalam mendapatkan investor. Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kontribusi UMKM terhadap pendapatan perekonomian nasional sangat signifikan, bahkan mampu menjadi solusi masalah kesenjangan sosial.
Menurutnyam program ini merupakan implementasi pendampingan dari LPDB-KUMKM dalam menginkubasi Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan daya saing, tata kelola manajemen bisnis, pemasaran, maupun akses permodalan atau pendanaan.
Baca Juga: Polisi Ogah-ogahan Ungkap Motif Ferdy Sambo Membunuh, Pengacara Keluarga Brigadir J Bongkar Habis: Sudah Jelas, Dendam!
"Seperti kegiatan Nusantara Deals Club (NDC) yang merupakan kolaborasi LPDB-KUMKM dengan Cubic Startup Incubator menjadi wadah pertemuan para startup atau UMKM kepada calon Investor dan Mitra," kata Supomo dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/8/2022).
Menurut Supomo, dengan signifikannya kontribusi Koperasi dan UMKM kepada PDB nasional sebesar 60,5 persen maka kemudahan akses pendanaan atau pembiayaan akan memberikan efek ganda ekonomi yang besar.
"LPDB-KUMKM sebagai backbone pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM memiliki kepentingan dalam penyelenggaraan NDC ini, karena dengan banyaknya Koperasi atau UMKM yang mendapatkan fasilitas investasi, pinjaman atau kerja sama, maka akan membentuk ekosistem yang kuat serta berdampak pada perekonomian seperti pendapatan masyarakat dan serapan tenaga kerja," ujarnya.
Dari sisi kinerja penyaluran, Supomo menambahkan, tercatat Per 12 Agustus 2022, LPDB-KUMKM telah menyalurkan sebesar Rp15,09 triliun dana bergulir kepada Koperasi dan 368 ribu UMKM di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Terus Buka Potensi UMKM Indonesia, Majoo Terus Maju dan Raih Pendanaan Segar!
"Pelaksanaan NDC 2022 kali ini menampilkan 115 tenant yang merupakan tenant terbaik yang diajukan kepada calon investor, dan tidak menutup kemungkinan satu atau dua tenant yang mengikuti kegiatan ini bisa menjadi kekuatan unicorn baru berbasis riset, ide kreatif atau teknologi terbarukan," kata Supomo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar