Wapres Sambut Baik Hadirnya Universitas Darunnajah sebagai Wujud Upaya Cerdaskan Umat
Tantangan tersebut, papar Wapres, tentu berbeda dengan apa yang dihadapi pesantren pada masa terdahulu, yaitu menghasilkan calon ahli agama (al mutafaqqihina fiddin) dan para pejuang Tanah Air (al-mujahidunal wathany). Menurutnya, konsep al-mujahidunal wathany dalam konteks sekarang adalah bagaimana mengisi pembangunan dan mengelola kekayaan alam.
"Kalau dulu, kan perang mengusir penjajah. Nah, sekarang ini al-mujahidunal wathany ya pemakmur bumi, bagaimana melakukan/mengambil peran di pembangunan," urai Wapres.
Baca Juga: Wapres Minta Posyandu Jadi Sentra Percepatan Penanganan Stunting
Oleh karena itu, Wapres menekankan, pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat, termasuk di antaranya, melahirkan umat yang mampu berperan sebagai hamzah washal atau off-taker (penghubung antara petani dan akses pasar).
"[Indonesia] tanahnya banyak, tapi bagaimana mengelola perkebunan, pertanian, kelautannya? Petaninya banyak, yang kurang itu saya bilang hamzah washal-nya," ungkap Wapres. "Umat belum sampai bisa jadi itu [hamzah washal]. Jadi, kita memang harus memunculkan pemberdayaan manusia yang memiliki itu," tambahnya.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Hadiyanto Arief dan Agus Abdul Gofur, Direktur Tarbiyatul Muallimin/Al-Islamiyah Aunurrofiq, Rektor Universitas Darunnajah Muh. Hasan Darojat, Dosen Universitas Darunnajah Hendro Risbiyantoro, serta Pengelola Universitas Darunnajah Rinaldi Permana Putra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: