Kemudian kolaborasi antara KemenKopUKM dengan PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo) pada 28 September 2021 tercatat sampai Juli 2022 sebanyak 196 UKM telah masuk dalam jaringan Uniqlo yang ada di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Bali, dan NTB.
Lalu bersama Lulu grup yang merupakan jaringan ritel terbesar di Kawasan GCC dan Asia yang menguasai 32 persen pasar ritel, KemenKopUKM mendorong UKM masuk dalam Lulu Group Riteil. “Setelah ini, akan dilakukan buyer session dengan pihak Lulu, untuk mempertemukan UKM dengan buyer (Lulu),” katanya.
Baca Juga: Bawa UMKM Mendunia, BRI Terus Dukung Industri Kopi Indonesia
Tak berhenti di situ, KemenKopUKM lanjut Hanung, turut melakukan pengembangan kawasan dan rantai pasok seperti PLUT sebagai pusat layanan pendampingan ekspor, insentif pengembangan usaha antara mitra usaha besar dengan UKM, serta korporatisasi petani.
Pihaknya juga melakukan peningkatan layanan dengan mempermudah pengurusan izin serta perolehan sertifikasi mulai dari ISO, HACCP, FSSC, BRC, Organic, dan lainnya. Ditambah ada upaya pemetaan buyer potensial sebagai bantuan kepastian akses pasar, dengan kolaborasi bersama ITPC, KBRI, Atase Dagang, dan SIPPO.
“Upaya kami untuk bagaimana membangun kerja sama dengan agregator dan buyer representatif untuk mendapatkan info buyer. Selain itu kami punya program logistik dengan kargo terjadwal, jika mengirim barang kecil, UKM sendiri-sendiri itu mahal, dan ini kita integrasikan supaya biayanya lebih murah,” ucap Hanung.
Di tempat yang sama Corporate Affairs Director Uniqlo Irma Yunita menambahkan, dalam mendukung UKM, sebanyak 25 toko dari total 50 toko Uniqlo di Indonesia sudah dibangun instalasi UKM dengan menampilkan produk-produk UKM lokal terpilih yang berasal dari wilayah lokasi toko Uniqlo berada. “Sisanya 25 toko lagi sedang kami kurasi produknya untuk dibangun instalasi UKM,” katanya.
Tak hanya itu, terkait rantai pasok, Uniqlo juga bekerja sama dengan 14 pabrik lokal dalam memproduksi pakaian untuk diekspor. Di mana saat ini produk-produk tersebut telah melakukan ekspor sebanyak 3 kali lipat, sehingga tak heran jumlah ekspor Uniqlo lebih besar mencapai Rp334 juta dibanding dengan impor yang mencapai Rp118 juta hingga pertengahan tahun 2022.
Dewan Penasehat Hippindo Tutum Rahanta berharap ke depan akan lebih banyak lagi pihak swasta seperti Uniqlo yang bisa memberikan fasilitas bagi UKM dalam memperluas aksesnya untuk pasar ekspor. Ia juga meminta, agar aturan Pemerintah yang ada mampu menguatkan produk lokal dalam negeri untuk UKM agar naik kelas.
Baca Juga: Ungkit Benny Mamoto, Mahfud MD Blak-blakan Sebut Kasus Brigadir J "Terlalu Banyak Kebohongan"
“Welcome terhadap Uniqlo yang memberikan kesempatan kepada UKM untuk berkembang. Bisa dibilang, selama ini sulitnya produk UKM ekspor karena tak mampu bersaing dengan barang impor. Melalui kerja sama pihak ritel luar negeri, justru akan mendapatkan pengetahuan dalam pemenuhan standarisasi kebutuhan ekspor seperti apa,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar