Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Galang Dukungan Ulama Rahmatan Lil Alamin, Duet PKB-Gerindra Bikin Partai Lain Tertarik?

Galang Dukungan Ulama Rahmatan Lil Alamin, Duet PKB-Gerindra Bikin Partai Lain Tertarik? Kredit Foto: Antara/ANTARA/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkapkan akan ada dua partai yang berencana bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas PKB dengan Partai Gerindra.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kajian Politik Nasional Adib Miftahul menilai bahwa peta politik yang dibentuk PKB dan Gerindra memiliki kekuatan yang cukup besar. Dia juga menilai bahwa hal tersebut akan makin kuat jika dirangkai dengan komunikasi politik yang baik. Selain itu, dia berasumsi bahwa duet tersebut terjadi atas kejengahan Prabowo Subianto yang sebelumnya berkoalisi dengan para ulama berbasis Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

Baca Juga: PKB dan Gerindra Resmi "Menikah" untuk 2024, Capresnya Prabowo Subianto atau Muhaimin?

"Saya mempunyai istilah, Prabowo sudah jengah, sudah bosan dengan ulama Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Namun, berusaha menjadikan basis dukungan dari ulama Rahmatan Lil Alamin, yaitu karena DNA PKB itu masuk. Karena kan platform mereka (PKB) itu Islam kebangsaan," kata Adib pada Warta Ekonomi, Kamis (18/8/2022).

Dia menilai, DNA Prabowo dengan Gerindra-nya diduetkan dengan basis Cak Imin dengan PKB-nya memiliki peluang besar menarik partai berbasis Islam ikut dalam koalisi. Adib juga menyebut partai seperti PKS dan PPP berkemungkinan bergabung dalam koalisi.

"Kemungkinan besar bisa masuk ini, mungkin yang dimaksud oleh Cak Imin, seperti PPP, partai seperti PKS. Saya malah melihat ini berpeluang masuk," jelasnya.

Kendati nama Prabowo Subianto termasuk dalam kandidat lama, kata Adib, kehadiran Cak Imin dan partainya menjadi semacam new commer dalam peta politik Pemilu 2024. Dia menilai ada semacam modifikasi politik antara perpaduan dua partai tersebut.

"Inilah yang saya kira, yang dimaksud dengan nasionalis religiusnya Cak Imin, platform Prabowo dengan pengalaman berkoalisi dengan beberapa partai, ditambah dengan masuknya PKB dengan kursi yang signifikan. Saya kira ini yang bisa menjadikan kekuatan politik yang besar," katanya.

Berdasarkan hal tersebut, Adib menilai bahwa statement Cak Imin terkait dengan bergabungnya parpol lain dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya makin nyata. Kendati demikian, Adib menyebut bahwa politik hari ini masih sangat dinamis, koalisi masih sangat tergantung pada background masing-masing partai.

"Partai politik kita itu kan lentur-lentur karena atas dorongan kepentingan yang sama itu kata kuncinya. Kadang-kadang platform mereka yang partai Islam atau Partai nasionalis itu bisa ambyar ketika tergantung deal-deal politik yang dimainkan begitu," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: