Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak, Langkah Pencegahan Cyberbullying

Simak, Langkah Pencegahan Cyberbullying Kredit Foto: Unsplash/Mimi Thian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cyberbullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang yang lebih lemah secara fisik maupun mental dengan menggunakan media digital. Bentuk-bentuk cyberbullying pun beragam, seperti mengolok-olok dan penguntitan di media sosial. 

"Menurut Kata Data dari 2016 hingga 2020, kasus cyberbullying di Indonesia mencapai 2.370 pengaduan. Ini yang diadukan tercatat bisa jadi gunung es saja, di bawahnya yang tidak tercatat bisa jadi lebih besar," ujar Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (19/8/2022). 

Baca Juga: Milenial Paling Banyak Mengalami Cyberbullying

Survei Maret hingga April 2019 dari Polling Indonesia dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet (APJI) melaporkan 49 persen responden mengaku pernah mengalami cyberbullying. Namun fakta mengejutkan lainnya adalah 31,8 persen membiarkannya, sementara yang membalas hanya 7,9 persen, mengacuhkan sekitar 5 persen dan melaporkan hanya 3,6 persen. 

Bahayanya, menurut Yohanes adalah tindakan membiarkan akan memengaruhi psikologis korban bahkan berujung pada depresi. Perilaku warganet tidak melaporkan dan membiarkan karena ditenggarai masih banyak yang merasa cyberbullying bukan hal penting atau tidak tahun harus bagaimana. 

Menghadapi tindakan cyberbullying bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti jangan membalas dan menulis komentar yang sama negatifnya sebagai respons. Sebaiknya juga jangan terlalu menganggap serius komentar negatif dan kebencian, sebaiknya blok dan laporkan komentarnya. Setiap pengguna media sosial juga harus memahami bahwa tidak semua orang punya pandangan dan kepercayaan yang sama. 

"Sesekali istirahat dari media sosial dan jangan memendam sendiri ketika mendapatkan perlakuan cyberbullying," katanya lagi. 

Baca Juga: Perilaku Cyberbullying di Internet Makin Marak, Ini Cara Mengatasinya

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Relawan TIK Indonesia, Muh Nurfajar Muharom, Dosen Fikom Unitama, Ahmadi Neja, serta Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun instagram @Siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: