Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies, Ganjar, dan Andika Kena PHP Surya Paloh, Pengamat: Komunikasi Politik Masih Sangat Dinamis

Anies, Ganjar, dan Andika Kena PHP Surya Paloh, Pengamat: Komunikasi Politik Masih Sangat Dinamis Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kajian Politik Nasional Adib Miftahul mengatakan bahwa Partai Nasional Demokrat (Nasdem) memberikan harapan palsu (PHP) terkait dengan kandidat calon presiden yang akan diusungnya. Kandidat tersebut di antaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.

"Saya katakan bahwa hasil rakernas (NasDem) kemarin yang memunculkan nama Anies Baswedan, Ganjar pranowo, dan Andika Perkasa ini seperti di-PHP," kata Adib pada Warta Ekonomi, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Puan Maharani Kunjungi Surya Paloh, Relawan Anies Senang: Sebuah Peristiwa Penting Terjadi

Pernyataan tersebut dikatakan Adib berdasarkan pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Puan Maharani. Adib mengibaratkan seperti pepatah kuno Inggris yang mengatakan "dari bibir menuju gelas".

"Ternyata ketika kedatangan Puan, semuanya diakui Surya Paloh bisa saja terjadi, mengutip pepatah kuno Inggris dari bibir menuju gelas, itu masih bisa banyak yang terjadi," jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, Adib juga menilai bahwa komunikasi politik masih sepenuhnya dinamis dan prematur. Ia menilai bahwa para elit partai politik perlu lebih dulu membahas tentang koalisinya. Sementara untuk tiga nama yang dikeluarkan NasDem pada saat rakernas dilakukan, hal tersebut hanya sekadar tes ombak yang dilakukan Surya Paloh.

"Apalagi ketika itu dimunculkan, tiga nama itu terutama Anies yang paling pertama, akhirnya apa? Banyak survei yang mengeluarkan hasilnya elektabilitas NasDem itu terjun bebas," kata Adib.

Selain itu, Adib juga menilai bahwa DNA partai kebangsaan yang dimiliki Nasdem dan PDIP berkemungkinan besar menjadi satu koalisi. Mengingat, kata Adib, dua partai tersebut telah merangkai kerja sama yang teruji selama hampir 10 tahun.

Baca Juga: Deklarasi Prabowo Jadi Capres 2024 Bikin Bimbang M Taufik: Saya dari Awal Sudah Bilang, Anies Punya Potensi

"Saya malah melihat bahwa kemungkinan besar dua partai ini malah bisa bertemu bisa berkoalisi. Karena memang sudah punya pengalaman selama hampir 10 tahun ini menjadi support utama dari koalisinya Pak Jokowi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adib menegaskan bahwa keputusan akhir koalisi partai, tergantung pada deal-deal politik para pemangku kepentingan partai. Sementara nama Anies Baswedan yang keluar sebagai calon presiden yang diusung Nasdem dalam rakernasnya, Adib menegaskan bahwa hal tersebut hanya sekadar tes ombak yang dilakukan Surya Paloh.

"Lagi-lagi tergantung deal politiknya para pemangku elit politik yang punya keputusan ini sebenarnya. Inilah yang saya katakan bahwa Anies rawan terganjal. kalaupun dimunculkan langsung di awal itu kan hanya tes ombak yang sebenarnya malah bisa PHP," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: