Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PAN Ajukan Anies dan Erick di Bursa Capres 2024, Pengamat: Untuk Mendulang Popularitas Partai

PAN Ajukan Anies dan Erick di Bursa Capres 2024, Pengamat: Untuk Mendulang Popularitas Partai Kredit Foto: Instagram/amanatnasional
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri BUMN Erick Thohir mengemuka dalam rapat kerja wilayah DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta sebagai calon presiden (capres) di tahun 2024. Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul menilai bahwa pemilihan tokoh bakal capres yang dilakukan PAN hanya untuk mendulang popularitas partai.

Pasalnya, kata Adib, kursi parlemen yang diperoleh PAN tidak terlalu signifikan. Dengan begitu, ia menilai bahwa partai tersebut hanya memiliki posisi sebagai pelengkap koalisi, bukan sebagai pemain.

Baca Juga: Banyak Pengurus PAN Dukung Sandi Nyapres di 2024

"Sebenarnya untuk mendulang atau mendombleng untuk popularitas maupun elektabilitas partai sebenarnya. Itu sudah bisa saya baca. Karena PAN itu porsinya tidak bisa menentukan, justru PAN itu malah hanya bisa dibawa diajak berkoalisi sebagai pelengkap," kata Adib pada Warta Ekonomi, Selasa (23/8/22).

Adib menilai tokoh yang dimunculkan PAN hanya sebatas tawaran bagi publik yang tidak lain untuk mendulang popularitas dan elektabilitas dari tokoh yang ditawarkan. Adib juga menilai bahwa bergabungnya PAN dalam kabinet Presiden Joko Widodo menandakan bahwa oposisi partai pada pemerintah tidak lagi tercium.

"Yang memperkuat analisa saya adalah bahwa PAN ini kan jelas bergabung pada porsinya Pak Jokowi, jadi bau-bau oposisi ini masih ada gitu lho. Tapi kan ini tertutup ketika PAN itu mendapat jatah kursi di kabinet," jelasnya.

Baca Juga: Sebelum Diajukan ke KIB, PAN Bakal Godok Enam Capres dan Cawapres di Rakernas

Lebih lanjut, Adib mengatakan bahwa dua tokoh besar seperti Anies Baswedan dan Erick Thohir hanya sebatas pancingan saja. Pancingan tersebut, kata Adib, ditujukan untuk memberi sinyal politis pada publik terkait basis elektoral PAN.

"Ini sebenarnya ibarat membuang kail saja, nanti pancingannya seperti apa. Ini saya kira yang lagi dimainkan oleh para pemangku elit di PAN, karena porsinya itu tadi kursi PAN ini kan tidak signifikan di parlemen, bukan pemain utama," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: