Bio Farma Perkuat Kolaborasi Pengembangan Produk Farmasi dan Alkes
Kolaborasi menjadi salah satu kunci penting untuk menyukseskan pengembangan vaksin dalam negeri. Penekanan ini penting untuk mempercepat Bio Farma dalam kemandirian sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Demikian diungkapkan Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi ketika mengisi acara Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan bertajuk “Progressing Step to Achieve National Resilience in Pharma and Medical Devices” di Hotel Courtryard by Marriott Bali, Nusa Dua Resort, Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Erick Thohir Puji Dampak Positif Kolaborasi Bio Farma-Google Cloud
Terkait kemandirian sediaan farmasi dan alkes khususnya vaksin, Soleh Ayubi menyatakan, vaksin memiliki waktu product development atau pengembangan produk yang panjang dan mahal. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengembangannya.
"Dibutuhkan kolaborasi bukan hanya dari nasional tetapi internasional dan butuh dukungan semua pihak baik dari pemerintah, regulasi, dan akademisi," katanya
Dia mencontohkan konsep laboratorium di Kendall Square yang menjadi pusat penelitian Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di sana, semua terkonsolidasi dengan baik perusahaan yang sudah bekerja sama untuk pengembangan produk, salah satunya Pfizer, GSK dan Moderna. Ia pun berharap di Indonesia punya konsep seperti itu untuk mempercepat kemandirian sediaan farmasi dan alkes.
Dalam lingkup tanah air, holding BUMN farmasi upstream dan pengembangan produknya sudah mulai melakukan investasi. Yaitu dengan membangun perusahaan rintisan dan bekerja sama dengan berbagai universitas untuk percepatan farmasi dan alkes. Salah satunya Bio Saliva, yang merupakan kerja sama Bio Farma dengan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics. Bio Saliva sendiri merupakan alat uji untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode kumur (gargling).
Baca Juga: Anies Baswedan Bawa Kabar Baik, UMKM di Jakarta Pasti Gembira!
"Metode ini jauh lebih nyaman untuk mendeteksi virus Covid-19 dalam tubuh pasien dengan atau tanpa gejala,"ujarnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar