Bio Farma Perkuat Kolaborasi Pengembangan Produk Farmasi dan Alkes
Menurutnya, Bio Saliva ini merupakan pelengkap dari produk sebelumnya yaitu mBioCov19 yang juga dikembangkan oleh Nusantics.
Proses pengembangan produk ini melibatkan lebih dari 400 sampel pasien positif Covid-19, baik pasien rawat jalan, maupun rawat inap dan riset validasi selama 7 bulan. Uji validasi telah selesai dilakukan bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).
Baca Juga: Ungkit Revolusi Mental, DPR Minta Kapolri Listyo Sigit Hadirkan Ferdy Sambo ke Muka Publik
Soleh menambahkan Bio Farma juga telah berinvestasi melalui Bio Health Fund sebanyak 20-100 juta Dollar untuk membiayai penelitian dan pengembangan beberapa perusahaan rintisan baik nasional maupun internasional di bidang healthcare.
Meskipun demikian, ia mengakui jika perusahaan rintisan memiliki tantangan tersendiri untuk bidang uji klinis hingga perluasan skala produksi.
Baca Juga: Ungkit Nepotisme, Anak Buah Giring Harap Anies Baswedan Gak Lupa Soal Konflik Internal Jajarannya
"Sehingga, butuh dukungan industri farmasi untuk mendukung dan mempercepat pengembangan produk demi meningkatkan kemandirian sediaan farmasi dan alkes,"pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar