Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Harus Antisipasi Embargo AS dan Eropa Jika Membeli Minyak Mentah Rusia

Indonesia Harus Antisipasi Embargo AS dan Eropa Jika Membeli Minyak Mentah Rusia Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Praktik dagang minyak mentah yang dilakukan Rusia dengan menjual di bawah harga pasaran harus menjadi perhatian sendiri bagi pemerintah Indonesia jika tidak ingin diembargo oleh Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan jika Indonesia membeli minyak mentah dari Rusia, maka Indonesia berpotensi diembargo oleh negara-negara yang tergabung dalam Nato.

"Kalau kita beli minyak dari Rusia, kita akan diembargo oleh AS, cuman yang menjadi catatan penting adalah embargo ini bukan hanya AS, yang dikhawatirkan embargo akan dilakukan juga oleh negara-negara Nato," ujar Bhima saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Kamis (25/8/2022).

Bhima mengatakan, bilamana hal tersebut terjadi, maka yang berpotensi mengucilkan Indonesia adalah negara-negara Eropa yang sebelumnya telah memberikan sanksi kepada negara beruang merah tersebut. 

Menurutnya, risiko embargo juga bisa membatalkan kunjungan para pemimpin di G20 ke depan mempertemukan Rusia dengan negara barat karena Indonesia dinilai berpihak kepada Rusia.

"Dengan membeli minyak mentah ini, jadi pertimbangan yang efeknya ke mana-mana," ujarnya.

Lanjutnya, jika diembargo hanya militer mungkin pemerintah harus mengeluarkan uang yang lebih besar untuk membeli suku cadang peralatan militer dari negara selain AS, tapi kalau yang diembargo bahan pangan dan lainnya, maka akan berefek besar.

"Seperti spare part alat elektronik, otomotif atau mesin yang dibutuhkan di sektor industri, atau migas, maka imbasnya akan cukup luas, dan efek dominonya akan dirasakan bagi ekonomi Indonesia seluruh sektor akan terkena dampak," ungkapnya. 

Maka dari itu, untuk menyiasati terjadinya embargo dan memanfaatkan harga minyak murah dari Rusia, Bhima menyebut pemerintah perlu memikirkan strategi seperti membeli melalui pihak ketiga.

"Strategi lainnya membeli minyak melalui negara ketiga jadi tidak langsung dan biasa dalam perdagangan misalnya kita menjalin kerja sama bisa lewat negara ketiga dan jauh lebih aman bagi posisi Indonesia misalnya beli minyak Rusia dari China atau lewat jalur lainnya dibandingkan membeli minyak langsung dari Rusia, tentu mungkin harganya murah," ujarnya.

"Jangan sampai membeli minyak dari Rusia berarti mendanai perang yang terjadi di Ukraina dan Indonesia tidak akan dikenal sebagai negara yang bebas aktif lagi," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: