Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WIR Group Lakukan Kerja Sama Strategis dengan Nexticorn Foundation Terkait Metaverse  

WIR Group Lakukan Kerja Sama Strategis dengan Nexticorn Foundation Terkait Metaverse   Kredit Foto: Unsplash/Minh Pham
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yayasan Nexticorn (Nexticorn Foundation) menjalin kerja sama strategis dengan PT WIR Asia Tbk (WIR Group) perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI). Kerja sama tersebut dilakukan Nexticorn Foundation dan WIR Group guna merespons kehadiran industri Web3 di Tanah Air yang memicu antusiasme dan keingintahuan masyarakat.

Keduanya pun memutuskan untuk menggelar konferensi Web3 tingkat dunia, WIR Group presents NXC International Summit 2022 yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 31 Agustus hingga 2 September 2022.

Dalam acara WIR Group presents NXC International Summit 2022 ini menghadirkan pembicara-pembicara dari dalam negeri, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga, dan pendiri Yayasan Nexticorn (Nexticorn Foundation), Rudiantara.

Baca Juga: WIR Group Bekerja Sama dengan Lentera Nusantara, Wujudkan Makhluk Fantasi Nusantara

Sebelumnya, WIR Group presents NXC International Summit 2022 mengadakan webinar kedua dalam rangkaian Road to WIR Group presents NXC Summit 2022 yang menghadirkan Stephen Ng, Chief Metaverse Officer WIR Group & CEO of Metaverse Indonesia sebagai pembicara dalam Road to WIR Group presents NXC Summit 2022 dengan tema “Metaverse: A Vision to Our Future”.

Chief Metaverse Officer WIR Group & CEO Metaverse Indonesia, Stephen Ng, mengungkapkan seperti apa gambaran ketika Indonesia sudah sepenuhnya memasuki era Metaverse, di mana semua orang dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara baru dan menarik. Pernyataannya merujuk pada penggunaan avatar yang bisa dibuat atau disesuaikan sesuai dengan keinginan untuk merepresentasikan diri setiap individu.

Baca Juga: Akan Kembangkan Platform Ekonomi Kreatif, Hippindo Berkolaborasi dengan WIR Group

Lebih lanjut Stephen Ng menyebutkan bahwa penggunaan avatar ini juga dapat menghilangkan unconscious bias atau bias implisit, yaitu kecenderungan untuk bertindak dan menilai orang lain atau kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, kelas sosial, jenis kelamin dan faktor subyektif lainnya, bukan berdasarkan kemampuan dan kepribadiannya. Dengan kata lain, pengguna metaverse dapat menjadi individu yang lebih toleran.

“”Keunggulan dari Metaverse adalah dapat menghilangkan unconscious bias yang secara tidak sadar sering terjadi, khususnya di lingkungan kerja. Salah satu tantangan yang dihadapi ketika berada dalam lingkungan kerja ialah unconscious bias yang terkadang merefleksikan perilaku kita di lingkungan kerja. Representasi dari diri kita (avatar) akan menghilangkan hal tersebut karena orang-orang di lingkungan kerja tidak melihat kita yang sebenarnya, mereka tidak melihat dari warna kulit atau penampilan kita seperti apa,” terang Stephen Ng.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: