Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Survei SMRC: 61 Persen Publik Menilai Tidak Adil Mensubsidi BBM Bagi yang Mampu Membeli

Hasil Survei SMRC: 61 Persen Publik Menilai Tidak Adil Mensubsidi BBM Bagi yang Mampu Membeli Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik dibuat heboh dengan adanya isu bahwa BBM subsidi yakni pertalite akan mengalami kenaikan harga. 

Sinyal kenaikan ini di antaranya disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Mengenai heboh isu kenaikan harga BBM Subsidi ini, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan surevei berkaitan tentang masyarakat dan BBM bersubsidi ini.

Menurut hasil survei yang dilakukan, ternyata hanya 32 persen warga yang tahu bahan bakar minyak disubsidi oleh pemerintah.

“Mayoritas warga (68 persen) tidak tahu bahwa harga BBM lebih murah dari harga sebenarnya di pasar dunia karena disubsidi oleh pemerintah,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangan resmi yang redaksi wartaekonomi.co.id terima, Kamis (25/8/22).

Baca Juga: Masyarakat Terus Tuntut Keadilan pada Penegak Hukum, Achmad Nur Hidayat: Ada Semacam Distrust

Lebih lanjut, ditemukan sebanyak 61 persen publik menilai tidak adil mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi yang mampu membeli.

”DI antara yang tahu BBM disubsidi, ada 61 persen menilai tidak adil orang yang mampu dan kurang mampu membeli BBM dengan harga yang sama lebih rendah dari harga sebenarnya karena ditombok oleh negara. Sementara yang menilai adil hanya 38 persen, dan yang tidak punya pendapat 1%,” tambah keterangan tersebut.

Sebelumnya, Luhut meminta masyarakat bersiap terkait kenaikan harga BBM bersubsidi dengan alasan beban APBN terlalu berat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: