Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandingkan Jokowi dan SBY, 'Masih Mau Milih PDIP?'

Bandingkan Jokowi dan SBY, 'Masih Mau Milih PDIP?' Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat, Taufik Rendusara mengeluarkan pernyataan menohok terhadap PDI Perjuangan.

Dirinya mengingatkan beda jauhnya jumlah kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam masa pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi dan Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Baca Juga: Jokowi Minta Pendaftaran E-Katalog Pengadaan Barang dan Jasa Dipermudah

"Teruntuk PNS seluruh Indonesia, Selama PDIP berkuasa 2014-22 mereka baru 1x naikin gaji kalian," kata Taufik dikutip Fajar.co.id di akun Twitter @TRendusara, Jumat (26/8/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Fajar.co.id, Terakhir kali PNS mendapat kenaikan gaji pada 2019 lalu, sebesar 5% yang jumlahnya bervariasi tergantung golongan dan lama masa bakti.

Saat itu kenaikan gaji diumumkan langsung Jokowi saat membacakan Nota Keuangan pada Agustus 2018.

Di era Jokowi, itu kali keduanya gaji PNS naik. Kali pertama adalah pada tahun 2015, kenaikannya juga sama dengan 2019, yakni 5%.

Kenaikan itu, jauh sekali dibanding era Presiden RI ke-enam SBY. Tercatat SBY menaikkan gaji PNS sebanyak 9 kali dengan besaran yang berbeda-beda.

Saat pertama kali menjabat di 2004, SBN menaikkan gaji PNS sebesar 15%. Setelahnya, SBY absen menaikkan gaji PNS selama 2 tahun.

Baru pada 2007 hingga akhir masa jabatannya SBY rutin menaikkan gaji PNS setiap tahunnya. Kenaikan terbesar terjadi di tahun 2008 yakni 19,5%.

Taufik Rendusara lantas menyinggung pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal Pensiunan ASN, TNI dan Polri yang jadi beban APBN.

"Sekarang mereka ribut uang pensiun kalian sebagai beban APBN," ungkap Taufik.

Dia lantas mengingatkan ASN untuk berhati-hati memilih dan mendukung PDIP lagi di pemilu berikutnya.

Baca Juga: Puan Maharani dan Surya Paloh Bertemu, Begini Komentar Ketum PDIP: Baru Satu Partai Loh, Gayanya Langsung Beda

"Kalian masih mau milih PDIP berkuasa? Saran: JANGAN.Ttd Anak yang jadi sarjana dari uang penisunan PNS," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: