Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO: Kemasan Plastik BPA Bisa Picu Kanker

WHO:  Kemasan Plastik BPA Bisa Picu Kanker Kredit Foto: Istimewa

“Program Toksikologi Nasional AS, dalam laporan yang terbit pada 2008, menemukan adanya efek pada otak, perilaku, dan kelenjar prostat pada janin, bayi serta anak-anak akibat paparan BPA yang masuk melalui plasenta, ASI, pemberian susu botol, dan pemberian makanan atau minuman yang telah terkontaminasi BPA,” katanya. 

Menurutnya, BPA juga dapat menimbulkan bahaya pada kelompok usia anak-anak, di antaranya: Menyebabkan gangguan tumbuh kembang, perilaku depresif, ansietas, dan hiperaktif. Di samping memengaruhi perilaku emosional dan kekerasan pada anak, BPA juga bisa memengaruhi  senyawa yang dihasilkan oleh otak seperti dopamine, serotonin, acetylcholine, dan hormon thyroid.

“Pada usia dewasa atau usia produktif,  BPA bisa memengaruhi produktivitas, menyebabkan gangguan pada saat kehamilan dan persalinan, termasuk menyebabkan obesitas dan beberapa penyakit metabolik,” katanya. 

Sementara itu, selain melakukan survei sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga mempertimbangkan kencangnya regulasi BPA di luar negeri.  Beberapa negara maju yang dijadikan tolok ukur antara lain Brazil, Prancis, Kanada, dan negara bagian Vermont dan Distrik Columbia di Amerika Serikat (AS), yang sudah melarang penggunaan BPA pada kemasan pangan, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK).

Negara bagian California di AS juga sudah mengatur pencantuman peringatan label bahaya BPA pada kemasan produk pangan olahan. 

BPOM RI cenderung mengikuti model yang lebih moderat seperti ini. BPOM telah merilis rancangan perubahan atas Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, dan kini telah diserahkan ke Menteri Sekretaris Kabinet untuk disahkan. Adapun salah satu pasal yang diubah, mengatur kewajiban pencantuman label “Berpotensi mengandung BPA” pada produk AMDK yang menggunakan kemasan plastik keras polikarbonat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: