Taruh Harapan di Nasdem, Kalau Anies Baswedan Dijegal, Berarti Demokrasi Sudah Dikendalikan Oligarki
Pengamat politik Jamaluddin Ritonga buka suara soal upaya menjegal Gubernur Jakarta Anies Baswedan, dirinya mengatakan hal itu bukanlah isapan jempol belaka.
"Anies dirumorkan, partai pengusung pemerintah tidak akan mengusung dia," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (29/8).
Baca Juga: Harinya Sudah Ditentukan, Anies Baswedan dan Riza Patria Harus Siap Legowo
Dia menyebut, mereka seolah memberi harapan kepada Anies dengan memunculkan namanya di rakernas, ujungnya akan ditinggalkan.
"Ada kekhawatiran meski Nasdem dan PAN memunculkan nama Anies sebagai salah satu capres, bisa saja itu hanya sebatas angin surga bagi Anies," tuturnya.
Jika hal itu terjadi, peluang Anies akan tertutup.
Sebab, kalau pun Partai Demokrat dan PKS tetap mengusungnya, suara kedua partai tersebut jika digabung tetap tidak cukup untuk mengusung Anies.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul menyebut, kalau rumor itu jadi kenyataan, demokrasi di Indonesia sudah mati.
"Demokrasi sudah dikendalikan para elite politik dan oligarki, sementara suara rakyat yang menginginkan seseorang jadi capres dapat digusur begitu saja," ungkapnya.
Jamiluddin berharap hal itu seharusnya tidak terjadi. Harapan masih ada dari Ketum NasDem Surya Paloh.
"Paloh tampaknya akan melawan rumor itu dan dia akan keluar dari belenggu bersama Demokrat dan PKS akan solid mengusung Anies," lanjutnya.
Baca Juga: Segera Diganti Jokowi, Anies Baswedan Mulai Panik
Jadi, kata Jamaluddin, Surya Paloh akan menjadi sosok penentu dalam menahan gempuran dari para elite politik dan oligarki untuk menjegal Anies Baswedan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar