Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia merupakan bagian dari strategi pembangunan pedesaan. Hal ini lantaran perkebunan sawit awalnya dibangun di daerah-daerah yang dapat dikategorikan sebagai daerah yang terdegradasi secara sosial, ekonomi, ekologi, terisolir, terbelakang, miskin, pinggiran, dan pelosok.
Melansir laporan PASPI, Jumat (2/9), langkah ini dimulai dengan pilot project bantuan Bank Dunia yang kemudian dikenal dengan program Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Sejak tahun 1980, implementasi pola PIR kemudian dikembangkan menjadi berbagai pola seperti PIR Lokal, PIR Khusus, PIR Trans, dan PIR KPPA.
Baca Juga: Industri Sawit Nyatakan Siap Pasok CPO Untuk Program B40
"Seiring dengan pertumbuhan perkebunan kelapa sawit pada degraded land tersebut, secara evolusioner mengalami restorasi sosial, ekonomi, dan ekologi yang di kemudian hari berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan pedesaan," catat laporan PASPI.
Perkembangan perkebunan kelapa sawit tersebut menciptakan manfaat kemajuan baik secara ekonomi, sosial, maupun ekologi kepada masyarakat desa baik sebagai petani maupun pekerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit.
"Peningkatan aktivitas ekonomi di pedesaan baik pada sektor perkebunan kelapa sawit maupun sektor non-perkebunan kelapa sawit berdampak pada peningkatan ekonomi daerah," catat laporan PASPI.
Studi PASPI (2014) juga mengungkapkan bahwa perekonomian di provinsi sentra sawit seperti di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan kabupaten non-sentra sawit. Tidak hanya itu, sejumlah studi lainnya yang dirangkum dalam laporan PASPI juga menemukan bahwa penurunan kemiskinan pada provinsi sentra sawit seperti Sumatera dan Kalimantan juga lebih cepat dibandingkan provinsi non-sentra produksi sawit.
"Daerah yang memiliki perkebunan kelapa sawit meningkatkan ketersediaan fasilitas listrik, penggunaan bahan bakar untuk memasak yang modern, membangun pasar, klinik kesehatan, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas publik lainnya yang mendukung aktivitas ekonomi di wilayah tersebut," catat laporan PASPI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: