PDIP diisukan akan berkoalisi dengan Gerindra pada Pilpres 2024. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kepentingan politik dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebelumnya, PKB berharap partai-partai papan atas yang masuk tiga besar peraih suara di Pemilu 2019 untuk membuat poros koalisi berbeda. Termasuk PDI Perjuangan yang notabene merupakan partai pemenang di Pemilu sebelumnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menilai, dengan poros koalisi yang masing-masing dikomandoi partai papan atas, nantinya bisa membuat pasangan capres dan cawapres menjadi tiga pasang.
Adapun hal tersebut disampaikan Huda menanggapi kemungkinan bergabungnya PDIP di koalisi Gerindra dan PKS, menyusul rencana pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, pekan ini.
Kekinian, sudah ada dua dari tiga partai papan atas yang menginisiasi pembentukan koalisi. Gerindra dengan PKB, berikutnya Golkar bersama PAN dan PPP yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Adanya kabar PDIP bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB, dianggap dapat mengancam kepentingan politik PKB. Bahkan, dikabarkan pula PKB akan hengkang dari koalisi tersebut. Hal ini mendapatkan tanggapan serius dari politisi PKB Jazilul Fawaid.
Menyikapi prediksi PKB akan bubar dari koalisi bila PDIP ikut bergabung, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid hal tersebut belum bisa diprediksi.
Namun, lanjut dia, PKB tetap memegang erat kesepakatan yang telah disampaikan langsung oleh Gerindra serta Prabowo. Karena itu PKB meyakini sejauh ini koalisi dengan Gerindra tetap solid.
"Masih solid. Saya yakin nggak akan terganggu dengan kehadiran partai koalisi yang akhir," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (2/9/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty