Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Omong Kosong! Harga BBM Tetap Naik meski Harga Minyak Turun, Sri Mulyani: Kami Terus....

Bukan Omong Kosong! Harga BBM Tetap Naik meski Harga Minyak Turun, Sri Mulyani: Kami Terus.... Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja Pembicaraan TK.1/ Pembahasan RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN tahun 2021 dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Rapat kerja tersebut beragendakan laporan dan pengesahan hasil Panja-Panja, pendapat mini sebagai sikap akhir fraksi, serta pengambilan keputusan untuk dilanjutkan ke pembicaraan tingkat II. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bukan omong kosong, harga BBM resmi naik. Pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM Pertalite menjadi Rp10.000 per liter. Harga solar naik menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax naik menjadi Rp14.500 per liter. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjawab pertanyaan banyak orang terkait kenaikan BBM terjadi saat harga minyak dunia turun.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Menaikkan Harga BBM, Ini Kata Pengusaha

"Masyarakat saat ini bertanya karena harga minyak dalam sebulan terakhir agak mengalami penurunan. Kami terus melakukan penghitungan dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang turun ke 90 dolar AS sekalipun maka subsidi masih akan besar," kata Sri dalam konferensi video, Sabtu (3/9/2022).

Sri menjelaskan jika ICP turun di bawah 90 dolar AS per barel maka keseluruhan tahun rata-rata ICP masih pada angka 97 dolar AS per barel. Dengan perhitungan tersebut, Sri menegaskan angka kenaikan subsidi tetap akan terjadi.

"Angka kenaikan subsidi yang waktu itu disampaikan ke media dari Rp502 triliun tetap akan naik tidak akan menjadi Rp698 triliun namun Rp653 triliun kalau harga ICP rata-rata 90 dolar AS per barel sampai Desember," ungkap Sri.

Sementara itu, jika ICP berada pada angka 85 dolar AS per barel sampai Desember 2022 maka kenaikan subsidi akan tetap terjadi yaitu Rp502 triliun menjadi Rp640 triliun. Sri menyebut kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung ICP.

Sri memastikan perkembangan dari ICP akan terus dipantau. Hal tersebut dikarenakan karena suasana geopolitik dan dari proyeksi ekonomi dunia masih akan dinamis.

Dia menegaskan, pemerintah juga akan memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan. Khususnya setelah kenaikan BBM yang diumumkan hari ini.

"Kita perkirakan dengan adanya bansos yang diberikan maka kita bisa menahan pertambahan jumlah kemiskinan sehingga tetap bisa kita jaga dan diupayakan menurun melalui program pemerintah lainnya," tutur Sri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: