Harga BBM Naik, Partai Demokrat: Bukannya Mengurangi, Pemerintah Malah Menambah Beban Rakyat
Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi secara resmi telah mengalami kenaikan harga yang berlaku mulai Sabtu (3/9/2022) pada pukul 14.30 WIB.
Setelah sebelumnya terjadi penundaan kenaikan harga di awal bulan, kenaikan harga pada Sabtu lalu menuai banyak respons negatif dari masyarakat. Kenaikan harga yang cukup signifikan ini dinilai telah membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit di tengah situasi ekonomi saat ini menjadi makin sulit.
Baca Juga: Harga BBM Jadi Naik, Waspada Efek Domino!
Dalam sebuah pernyataan tertulis pada media, menanggapi kenaikan harga ini, Partai Demokrat menyampaikan bahwa pihaknya tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang akan berimplikasi pada kenaikan harga lainnya, terutama bahan kebutuhan pokok.
"Bukannya mengurangi beban rakyat, pemerintah justru menambah beban kepada rakyat yang secara ekonomi masih dalam keadaan yang sulit pascapandemi," tegas Demokrat, dikutip Minggu (4/9).
Menaikkan harga BBM di saat harga minyak dunia turun menjadikan tindakan pemerintah patut dipertanyakan. Terkait dengan arus keuangan, Partai Demokrat menilai bahwa anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan proyek merupakan pencitraan saja karena para pejabat dan aparat pemerintah terus memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat.
"Di luar harapan yang terjadi, tidak terlihat upaya dari mereka untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah," pungkas Demokrat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: