Spiritualitas dan Mistisisme Lagi Naik Daun, Pakar Kuak yang Terjadi Pada Orang Rusia
Kredit Foto: Unsplash/Viva Luna Studios
Ketika pandemi virus corona melanda dan kini perang tengah berkecamuk, banyak orang Rusia mulai mengalihkan fokus kepada spiritualitas dan mistisisme. Antara lain mengenai ramalan dan praktik spiritual.
Penjualan buku tentang meramal, praktik spiritual, perhatian dan pemikiran positif di Rusia meningkat 53% tahun lalu, menurut data dari raksasa penerbitan Eksmo-AST. Dan permintaan kartu tarot di pasar online Rusia Wildberry naik 486% pada periode yang sama, harian bisnis Kommersant melaporkan pada bulan Februari.
Baca Juga: Ramalan Tarot Bilang Rusia 100 Persen akan Menangkan Pertempuran dengan Ukraina, Begini Katanya
Popularitas spiritualitas dan mistisisme di Rusia memiliki sejarah panjang, tetapi keruntuhan ekonomi dan kekacauan sosial yang menyertai berakhirnya Uni Soviet merusak kepercayaan pada lembaga-lembaga pemerintah serta sains dan kedokteran konvensional --yang menyebabkan ledakan minat pada okultisme, esoterisme, dan pseudosains.
“Kedai kopi kami telah menjadi sangat populer di kalangan penduduk Moskow,” kata seorang perwakilan dari kedai Kopi & Tarot, yang dibuka di ibu kota Rusia tahun lalu dan menawarkan pembacaan tarot dan layanan meramal dalam suasana kedai kopi.
“Semua orang membutuhkan keyakinan dan emosi positif. Dan kami mampu menciptakan tempat di mana orang bisa mendapatkan bantuan dan dukungan dan percaya pada keajaiban,” kata perwakilan itu kepada The Moscow Times dalam pertukaran pesan di Instagram.
Dengan dimulainya perang dengan Ukraina pada 24 Februari, prospek bagi banyak orang Rusia tampaknya sekali lagi dilanda ketidakpastian.
“Sudah jelas (esoterisme adalah) penyimpangan dari kenyataan di mana segala sesuatunya mengerikan. Ini adalah terapi, dan pelatihan autogenik, dan penyangkalan tanggung jawab atas kenyataan,” kata Andrei Kolesnikov, pakar Rusia di Carnegie Endowment for International Peace.
Di Rusia, kepercayaan pada takhayul sering kali tampak tumpang tindih dengan religiusitas.
Sebanyak 71% orang Rusia menganut agama Kristen Ortodoks tetapi hanya sekitar setengah dari responden yang menganggap diri mereka beragama, menurut survei bulan Mei oleh lembaga survei independen Levada Center.
"Bagian orang Rusia yang percaya pada 'kerajaan surga' dan 'mata jahat dan korupsi' kira-kira sama," tulis lembaga jajak pendapat dalam laporan yang menyertainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto