Pemberian Bansos Sebagai Ganti BBM Naik, Rocky Gerung: Pokoknya Ada Cash Bagi Presiden untuk Bermain Politik
Pemberian Bantuan Sosial (Bansos) atau Bantalan Sosial sebagai dampak dari kenaikan harga BBM bagi sebagian orang memang menguntungkan. Namun, Rocky Gerung punya pendapat lain untuk hal ini.
Melansir dari Youtube Official Rocky Gerung pada Senin, (05/09/22) mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan bahwa kenaikan BBM bersubsidi sejatinya adalah persaingan konsep dalam kabinet.
“Sri Mulyani pasti gak mau ada konsep subsidi itu dengan sendirinya karena dia yang paling paham kondisi brankas pemerintah. Begitu juga pak Luhut,” ungkapnya.
Baca Juga: Nasib Makin Terancam Gegara BBM Naik, Buruh Desak Pemerintah Tak Naikkan Cukai Rokok
“Tapi kalo kita lihat latar belakangnya, pasti Sri Mulyani hitungannya ekonomi murni itu. Kalo Pak Luhut bukan sekedar hitung-hitungan. Kalo gak dinaikin subsidinya darimana. Tentu akan mudah, orang anggap batalin aja proyek-proyeknya atau naikin pajak orang kaya dan ini bergesekan dengan kepentingan oligarki,” tambah Rocky.
Sebagai kompensasi dari kenaikan BBM ini Pemerintah memberikan tiga jenis Bansos (Bantuan Sosial) tambahan terbaru tahun 2022 dengan total dana mencapai Rp24,17 Triliun.
Baca Juga: BBM di SPBU Swasta Lebih Murah Hingga Pemerintah Desak Naikan Harga, Mulyanto: Pemerintah Lebay!
“BLT ini kan cash, apalagi ini menjelang pemilu, harus ada uang cash. Uang cash untuk menjunjung rakyat dan uang cash untuk 2024 itu,” ungkapnya.
Menurut dia, politik cash ini membuat negara ini sudah seperti korporasi. Pokoknya harus ada ada cash bagi Presiden untuk bermain politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty