Terkait Mutilasi Warga di Timika, Panglima TNI Jenderal Andika: Saya Kawal karena Peduli!
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut bahwa dirinya akan terus mengawal kasus mutilasi empat warga yang dilakukan oleh prajurit TNI di Timika Papua beberapa waktu lalu. Pengawalan tersebut dia nilai sebagai bentuk kepedulian terhadap isu yang menabrak TNI.
"Ya, jangankan yang mutilasi ini, lah kasus-kasus yang sudah terjadi dua tahun lalu itu masih kami kawal sekarang, kenapa? Karena saya peduli," kata Andika saat diwawancarai, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Andika Perkasa Tepis Isu Keretakan Hubungan dengan KSAD Dudung, Ada Apa Sebenarnya?
Andika juga menyebut bahwa pengawalan yang dia lakukan adalah untuk menjaga proses hukum yang berlaku. Dia menyebut, jangan sampai proses hukum yang tidak jujur mencederai perasaan para korban dan keluarganya.
"Jangan sampai kemudian proses hukum ini mencederai mereka-mereka yang menjadi korban, mereka-mereka yang perlu diberi keadilan," katanya.
Dia juga menyebut bahwa penyelesaian kasus tersebut membutuhkan waktu karena dia mengakui bahwa hal tersebut tidaklah mudah. Dia juga mengungkapkan bahwa terdapat intervensi dalam tubuh TNI sehingga penyelesaian kasus menjadi sulit diungkap.
"Itu tidak mudah, saya sampaikan sekali lagi, tidak mudah, karena ada saja usaha-usaha untuk misalnya mengintervensi internal. Selama saya memimpin, saya akan tegakkan tidak ada yang kemudian tidak sesuai dengan peraturan perundangan," katanya.
Selain itu, Andika juga menyebut bahwa dalam penyelesaian kasus mutilasi yang terjadi di Timika, pihaknya menggandeng banyak pihak. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat.
Baca Juga: Ingat Kasus Ferdy Sambo, Jokowi Keluarkan Perintah Tegas Buat Andika Perkasa Soal Mutilasi di Papua
"Kami sama sekali tidak menghalangi, kami sangat akomodatif. Kami tidak perlu didorong siapapun, tetapi saya tetap mengawal yang sejak dua tahun lalu saja itu. Kita kawal supaya apa? Itu sudah berkekuatan hukum tetap saat itu, bayangkan," katanya.
"Namun, bagi saya itu tidak memenuhi rasa keadilan karena kemungkinan besar ada intervensi. Itu kenapa? Karena saya peduli, apalagi yang baru-baru, termasuk yang terjadi di Timika, di Mapi, kemarin yang terjadi di Salatiga, semua," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: