Penyelenggaraan Formula E Sukses, tapi Anies Baswedan Terus Dikejar-kejar KPK, Pengamat Keheranan: Ada Apa?
Gelaran Formula E telah sukses dilaksanakan. Tak hanya itu, gelaran ajang balap mobil listrik itu juga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, persoalan di seputarnya seolah tak kunjung selesai.
Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dipanggil Komisi Pemeriksaan Korupsi (KPK) terkait Formula E. Pemanggilan ini pun mendapat tanggapan tajam dari sejumlah pengamat.
"Penyelenggaraan sukses, tapi terus dikejar-kejar oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan pemeriksaan yang diulang beberapa kali. Bahkan, dikejar-kejar juga oleh KPK selama beberapa tahun terakhir. Ada apa?" tanya Ketua Lembaga Gue Jakarta Anti Hoak (G-JAH) Yan Rizal kepada wartawan, Selasa (6/9).
Yan enggan berspekulasi soal siapa pemain aksi jegal itu. Namun, menjelang Pemilu 2024, aksi serangan kepada Anies makin masif.
"Sejak awal menjabat Anies diganggu dan diserang soal radikalisme, korupsi, dan ketidakbecusan kerja. Hoaks berseliweran di mana-mana dan anehnya penegak hukum diam seperti tidak terjadi apa-apa," tukasnya.
Serangan kepada Anies kata Yan seperti kaset rusak karena terus berulang dan polanya sama. Padahal, pada 2018, KPK memberikan penghargaan kepada kinerja Pemprov DKI terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), gratifikasi, serta aplikasi pelayanan publik.
Laporan gratifikasi yang disampaikan pada 2018 mencapai Rp23 miliar dengan jumlah 300-an laporan. "Anies juga sapu bersih laporan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) lima kali berturut-turut selama dia menjabat gubernur. Ujug-ujug pemanggilan KPK menjadi tanda tanya besar, ada apa gerangan," ungkap Yan.
Indikasi menjegal Anies, kata Yan, terlihat jelas dari gaya dan pola yang dimainkan. Ada kesan kalau Anies bakal ditarget untuk dijadikan tersangka.
"Mereka sulit cari dosa Anies, tagetnya hanya satu, yakni jangan sampai Anies jadi capres karena dia tidak bisa dikendalikan," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: