Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Persiapan Seumur Hidup, Charles Akhirnya Naik Takhta Juga!

Setelah Persiapan Seumur Hidup, Charles Akhirnya Naik Takhta Juga! Pangeran Inggris Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall meninggalkan tempat setelah ibadat memperingati Hari Gencatan Senjata di Westminster Abbey, London, Inggris, Rabu (11/11/2020). | Kredit Foto: Antara/Aaron Chown/PA Wire/Pool via REUTERS

Dia juga mengasingkan banyak orang dengan perceraiannya yang berantakan dari Putri Diana yang sangat dicintai, dan dengan memaksakan aturan yang melarang bangsawan untuk campur tangan dalam urusan publik, mengarungi perdebatan tentang isu-isu seperti perlindungan lingkungan dan pelestarian arsitektur,

"Dia sekarang menemukan dirinya, jika Anda suka, musim gugur dalam hidupnya, harus berpikir hati-hati tentang bagaimana dia memproyeksikan citranya sebagai figur publik," kata sejarawan Ed Owens. "Dia sama sekali tidak sepopuler ibunya."

Baca Juga: Bukan Operation London Bridge, Ini Skenario-skenario buat Ratu Elizabeth II yang Meninggal di Skotlandia

Charles harus mencari cara untuk menghasilkan "dukungan publik, rasa sayang" yang menjadi ciri hubungan Elizabeth dengan publik Inggris, kata Owens.

Dengan kata lain, akankah Charles dicintai oleh rakyatnya? Itu adalah pertanyaan yang membayangi seluruh hidupnya.

Charles, yang akan menjadi kepala negara untuk Inggris dan 14 negara lainnya, termasuk Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Papua Nugini, telah membela tindakannya.

“Saya selalu bertanya-tanya apa itu campur tangan, saya selalu berpikir itu memotivasi,” katanya dalam “Prince, Son and Heir: Charles at 70,” sebuah film dokumenter 2018. “Saya selalu tertarik jika campur tangan untuk mengkhawatirkan kota-kota terdalam, seperti yang saya lakukan 40 tahun yang lalu dan apa yang terjadi atau tidak terjadi di sana, kondisi di mana orang tinggal. Jika itu ikut campur, saya sangat bangga."

Namun, dalam wawancara yang sama, Charles mengakui bahwa sebagai raja, dia tidak akan dapat berbicara atau ikut campur dalam politik karena peran kedaulatan berbeda dengan Pangeran Wales.

Charles mengatakan dia bermaksud untuk mengurangi jumlah bangsawan yang bekerja, memotong biaya dan lebih mewakili Inggris modern.

Tetapi tradisi juga penting bagi seorang pria yang jabatannya sebelumnya menggambarkan monarki sebagai “titik fokus untuk kebanggaan, persatuan, dan kesetiaan nasional.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: