Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Belasan Orang di Kanada Ogah Sumpah Setia ke Raja Charles III, Menyedihkan

Ada Belasan Orang di Kanada Ogah Sumpah Setia ke Raja Charles III, Menyedihkan Kredit Foto: Reuters/Toby Melville
Warta Ekonomi, Ottawa -

Raja Charles III tidak akan menerima sumpah setia dari setidaknya 14 anggota parlemen yang baru terpilih di Provinsi Quebec, Kanada.

Menurut laporan Montreal Gazette, anggota parlemen menghapus kesetiaan mereka kepada Raja Charles III --yang diwajibkan secara konstitusional Kerajaan Inggris-- pada Jumat (21/10/2022) dalam teks sumpah yang ada di Konstitusi Kanada.  

Baca Juga: Belum Lama Naik Takhta, Raja Charles III bakal Kehilangan Skotlandia Gara-gara...

Para anggota parlemen itu justru bersumpah setia kepada warga Quebec. Pemimpin Majelis Nasional Parti Quebecois, Paul St-Pierre Plamondon mengatakan, dia yakin sumpah itu harus bermakna dan tulus. Dia mencatat bahwa penduduk Quebec tidak pernah setuju untuk bersumpah terhadap sebuah monarki.

“Ketika kami memberikan kata-kata kami, ketika kami membuat komitmen, ketika kami menandatangani dokumen atau memberikan suara pada undang-undang, kami melakukannya berdasarkan kehormatan kami, kami bertanggung jawab dalam setiap arti kata,” kata Plamondon, dilansir Anadolu Agency, Minggu (23/10/2022).

Konstitusi Kanada menetapkan bahwa semua legislatif provinsi dan anggota parlemen federal harus mengambil sumpah dalam teks yang menyatakan kesetiaan kepada Kerajaan Inggris Raya sebelum menjabat.

Retorika anti-monarki di seluruh Kanada dimulai setelah kematian Ratu Elizabeth II bulan lalu. Dengan kematian Elizabeth, Pangeran Charles otomatis naik takhta menjadi raja.

Penobatan Raja Charles III akan digelar di Westminster Abbey pada 6 Mei 2023. Prosesi ini akan dilakukan dalam sebuah upacara yang akan merangkul masa lalu dan melihat ke dunia modern setelah 70 tahun pemerintahan mendiang Ratu Elizabeth II.

"Penobatan akan mencerminkan peran raja hari ini dan melihat ke masa depan, sambil berakar pada tradisi dan arak-arakan yang sudah berlangsung lama," kata Istana Buckingham.

Pengumuman ini datang di tengah spekulasi bahwa upacraa penobatan akan berlangsung lebih sederhana dari penobatan mendiang Ratu Elizabeth II pada 1953. Media Inggris melaporkan kerajaan mengurangi daftar tamu dalam upacara penobatan dari 8 ribu menjadi 2 ribu.

Istana Buckingham mengatakan, Charles akan dimahkotai dalam upacara keagamaan yang dipimpin oleh uskup agung Canterbury Justin Welby. Permasuri Camilla juga akan dimahkotai bersama suaminya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: