Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada Tanda-tanda Keseriusan Iran Soal Kesepakatan Nuklir, Israel Makin Cuek?

Gak Ada Tanda-tanda Keseriusan Iran Soal Kesepakatan Nuklir, Israel Makin Cuek? Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Seorang pejabat Israel pada Minggu (11/9/2022) mengatakan bahwa Israel tidak mengantisipasi pembaruan kesepakatan nuklir Iran dengan sejumlah negara sebelum pemilihan paruh waktu Amerika Serikat pada November.

"Pada titik waktu ini, tampaknya perjanjian nuklir dengan Iran tidak akan ditandatangani setidaknya sampai setelah pemilihan paruh waktu (AS)," kata pejabat Israel kepada wartawan dengan syarat anonim, dilansir Reuters.

Baca Juga: Dikejutkan Fakta di Lapangan, Badan Atom Internasional: Iran Gak Bohong, Uraniumnya Cukup buat Rakit Bom Nuklir

Setelah mendukung AS saat itu Penarikan Presiden Donald Trump dari kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dianggapnya terlalu terbatas, Israel juga telah menganjurkan agar tidak masuk kembali oleh pemerintahan AS saat ini.

Pada Sabtu (10/9/2022), Inggris, Prancis dan Jerman mengatakan mereka memiliki "keraguan serius" tentang niat Iran setelah mencoba menghubungkan kebangkitan kesepakatan dengan penutupan penyelidikan pengawas PBB ke jejak uranium di tiga situs nuklirnya.

Teheran menyebut pernyataan Eropa itu "tidak konstruktif".

Beberapa komentator Israel melihat pernyataan itu sebagai antisipasi keengganan Presiden AS Joe Biden untuk memasuki kesepakatan yang cukup dekat untuk memilih saingan Republik untuk menggunakannya dalam kampanye domestik mereka melawan Partai Demokrat.

Memberikan pengarahan kepada kabinet Israel pada hari Minggu, Perdana Menteri Yair Lapid berterima kasih kepada kekuatan Eropa "atas pendirian mereka yang terus terang".

"Israel sedang melakukan upaya diplomatik yang berhasil untuk menghentikan kesepakatan nuklir dan mencegah pencabutan sanksi terhadap Iran," katanya. "Ini belum berakhir. Jalannya panjang. Tapi ada tanda-tanda yang menggembirakan."

Iran, yang menyangkal mencari senjata nuklir, sejak pemogokan AS sendiri melanggar kesepakatan 2015 dengan pengayaan uranium yang ditingkatkan, sebuah proses yang dapat membuat bahan bakar bom di telepon.

Israel bukan pihak dalam pembicaraan Wina. Tetapi kekhawatirannya tentang Iran dan ancaman untuk mengambil tindakan militer terhadap musuh bebuyutannya jika diplomasi dianggap jalan buntu membuat ibu kota Barat tetap memperhatikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: