Raja Charles III telah naik takhta usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Raja Charles menjadi raja konstitusional dari enam belas wilayah dari 53 anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa dan Kepala Persemakmuran dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris. Dia adalah putra tertua mendiang Ratu Elizabeth II dan mendiang Pangeran Philip, Duke of Edinburgh.
Melansir Celebrity Net Worth di Jakarta, Senin (12/9/22) sebagai seorang Raja, Charles memiliki kekayaan bersih USD100 juta (Rp1,4 triliun). Namun usai naik takhta sebagai Raja Inggris, Charles memiliki kekayaan bersih USD600 juta (Rp8,9 triliun).
Meski disebut sebagai Raja Inggris, Charles sebenarnya adalah Raja Britania Raya yang meliputi Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, dan Wales.
Baca Juga: Dua Hari Usai Ratu Elizabet Meninggal, Raja Charles Resmi Jadi Penguasa Inggris
Sebelum menjadi Raja, Charles memperoleh sebagian besar pendapatannya dari kepercayaan real estat yang disebut Duchy of Cornwall. Perwalian ini didirikan pada tahun 1337 untuk memberikan penghasilan kepada Pangeran Wales dan keluarganya.
Kadipaten Cornwall diwarisi oleh putra tertua dari raja yang memerintah. Perkebunan ini memiliki real estat yang signifikan termasuk pondok, perkebunan tepi laut, rumah pedesaan, lumbung yang diubah menjadi rumah, dan bahkan properti sewaan. Pada tahun tertentu Charles sekitar USD20-30 juta, biasanya melalui sewa dan penjualan pertanian.
Charles sebelumnya menikah dengan mendiang Diana, Putri Wales. Dia adalah ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry. Charles saat ini menikah dengan Camilla Parker Bowles, yang kemudian dikenal sebagai Permaisuri setelah naik takhta.
Charles lahir di Istana Buckingham pada tahun 1948 dan dibaptis oleh Uskup Agung Canterbury, Geoffrey Fisher, dengan air dari Sungai Yordan.
Selama 73 tahun pertama hidupnya hingga ibunya meninggal pada September 2022, ia disebut sebagai Pangeran Charles, atau lebih formal, Prince of Wales.
Charles menjadi pewaris pada usia tiga tahun ketika ibunya menjadi Ratu. Saat itu ia diberi gelar Duke of Cornwall. Setelah diajari pelajaran oleh pengasuhnya, Catherine Peebles, selama tiga tahun, ia bersekolah di Hill House School di London Barat.
Kemudian, ia melanjutkan ke Cheam Preparatory School di Berkshire, Inggris. Ayahnya, Pangeran Philip telah menghadiri sekolah itu di masa mudanya. Lalu, ia pergi dari sana ke Gordonstoun, yang tak ia suka karena roknya terlalu dingin. Dia juga menghabiskan dua periode di Geelong Grammar School di Geelong, Australia dan menjadi Kepala Sekolah, sama seperti ayahnya. Dia pergi pada tahun 1967 dan mendapatkan nilai A dalam Sejarah dan Prancis.
Dia kemudian langsung dari sekolah menengah ke Trinity College Cambridge, dan mengambil kelas dalam sejarah, antropologi, dan arkeologi. Ia lulus pada tahun 1970 dengan gelar Bachelor of Arts. Ia juga menerima gelar Master of Arts dari Cambridge dan belajar Bahasa Welsh di University of Wales, Aberystwyth.
Pada tahun 1969, Charles dinobatkan sebagai Pangeran Wales, dan Earl of Chester. Pada tahun 1976, ia mendirikan Prince's Trust, dan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Charles adalah pemilik gelar Pangeran Wales tertua. Ia juga menjadi pewaris tertua dan terlama. Charles juga pernah ditawari takhta Rumania, tetapi menolaknya.
Kemudian, Charles bertemu dengan Lady Diana Frances Spencer di rumahnya saat mengunjungi adiknya Sarah.
Setelah menghabiskan beberapa waktu bersama, Charles mulai mempertimbangkan untuk melamar Lady Diana. Meskipun beberapa keberatan, Charles pun melamar Lady Diana dan mereka akhirnya menikah pada tahun 1981. Keduanya memiliki dua anak, Pangeran William dan Pangeran Harry. Meskipun beberapa orang percaya Pangeran Harry sebagai putra James Hewitt, pria yang dinyatakan berselingkuh dengan Lady Diana setelah kelahiran Harry.
Pernikahan Lady Diana dan Pangeran Charles berakhir pada tahun 1996. Kemudian, Charles menikah dengan Camilla Parker-Bowles, seorang wanita yang disebut berselingkuh dengan Charles saat dia masih menikah dengan Lady Diana. Charles adalah anggota pertama Keluarga Kerajaan yang memiliki pernikahan sipil, bukan pernikahan agama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami