Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama IPEF Indonesia – India, Salah Satunya Sektor Kelapa Sawit

Kerja Sama IPEF Indonesia – India, Salah Satunya Sektor Kelapa Sawit Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

India dan Indonesia secara domestik tengah mengkaji berbagai manfaat dari kerja sama regional Indo Pacific Economic Framework (IPEF) untuk kepentingan kedua negara dan sepakat untuk saling mendukung keterlibatan kedua negara dalam kerja sama regional tersebut. Pemerintah India menyatakan dukungannya atas Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan digelar di Bali pada November mendatang. 

"Kami memerlukan dukungan agar dapat tercapai hasil konkret dari KTT G20 di Bali November mendatang, di mana India akan menjadi anggota Troika dengan Indonesia setelah KTT tersebut," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Di Kalimantan, Perkebunan Sawit Memainkan Peran Penting

Adapun, Menteri Perdagangan dan Industri Republik India Piyush Goyal mengharapkan dukungan Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi, misalnya kelapa sawit, perpajakan, daging, beras, industri otomotif, impor ban, dan juga batu bara.

Pemerintah Indonesia tengah menggenjot sejumlah kerja sama bilateral untuk meningkatkan volume perdagangan dan juga mempercepat pemulihan ekonomi. Volume hubungan kerja sama Indonesia dengan India ditargetkan dapat mencapai USD50 miliar, di mana saat ini volume perdagangan berkisar USD17 Miliar. Salah satu dukungan yang diharapkan India ialah adanya peningkatan kerja sama ekonomi melalui ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA).

"Kami mengharapkan dukungan Pemerintah Indonesia agar dapat memberikan kebijakan dan insentif yang sesuai untuk mendukung perdagangan produk-produk kedua negara," kata Menteri Piyush.

Baca Juga: KLHK bekerja sama dengan Mowilex Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Belitung

Nilai total perdagangan Indonesia dengan India sekitar USD21,01 miliar di 2021 dan tercatat meningkat 48,48 persen dari 2020 yang sebesar USD14,15 miliar. Volume perdagangan pada periode Januari hingga Juni 2022 yakni sekitar USD16,6 miliar atau naik 81 persen dari periode sama tahun lalu.

Pertemuan antara kedua Menteri ini juga membahas mengenai pengembangan kerja sama di bidang farmasi dengan kemungkinan India membangun manufaktur di Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: