Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menparekraf Dorong Kopi Robusta Jadi Produk Unggulan Kota Pagar Alam Sumsel

Menparekraf Dorong Kopi Robusta Jadi Produk Unggulan Kota Pagar Alam Sumsel Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomif Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong kopi menjadi produk unggulan yang diharapkan mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sandiaga Uno saat hadir di Workshop Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) di Villa Ex MTQ Gunung Gare, Selasa (13/9/2022), menyampaikan Kopi Robusta Pagar Alam memiliki rasa yang unik karena ditanam di ketinggian 1000 - 1600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca Juga: Strategi Kemenparekraf dalam Menyikapi Kenaikan Harga BBM di Sektor Parekraf

"Menariknya, kopi robusta ini biasanya ada di ketinggian 100 meter ke bawah. Tapi, ini saya baru nyoba di 1000 sampai 1600 meter. Dan ternyata, saat saya mencicipi cita rasanya sangat unik. Ini salah satu yang ingin kita kedepankan. Jadi, menurut saya ini layak untuk kita dorong," kata Menparekraf dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9/2022).

Menparekraf juga mendukung agar pemerintah daerah segera melakukan uji petik pada tahun depan sehingga kota ini bisa masuk ke dalam ekosistem Kabupaten/Kota Kreatif.

Baca Juga: Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok Industri Parekraf di NTB

Melalui uji petik tersebut, Kemenparekraf turut melakukan pendampingan terhadap pelaku ekraf termasuk berupa pelatihan, memberikan akses perluasan pemasaran, hingga bantuan pembiayaan kepada pelaku ekraf.

"Saya tadi sudah berkoordinasi agar tahun depan difasilitasi uji petik, sehingga nanti terpilih subsektornya. Syukur-syukur kopi, karena kopi ini sangat ikonik di sini, ini bisa kita dorong dan nanti setelah mengikuti uji petik dan ditetapkan kota kreatif, ini bisa diikutsertakan di Indonesia Creative City Network dan sampai bisa ke tingkat dunia melalui UNESCO," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: