Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Daftar Kritik PSSI Tentang Kualitas JIS, Mulai dari Lahan Parkir Hingga Pintu Masuk Penonton

Ini Daftar Kritik PSSI Tentang Kualitas JIS, Mulai dari Lahan Parkir Hingga Pintu Masuk Penonton Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menyampaikan beberapa kritiknya mengenai hasil pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang diusung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Hal ini turut dirangkum oleh pegiat media sosial Ade Armando dalam YouTube-nya. Ade merasa harapan Anies menjadikan JIS sebagai tonggak keberhasilannya sebelum meninggalkan Jakarta, gagal sudah. 

“Sementara Anies harus puas dengan JIS digunakan untuk sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Menjadi semacam Masjidlah. Tapi sebagai stadium olahraga masih banyak yang harus dibenahi,” ungkap Ade. 

Baca Juga: Daftar 3 Nama Pengganti Anies Baswedan: Ada Kasetpres, Sekda dan Dirjen

Rasanya sih, sampai dia turun jabatan di Oktober nanti JIS masih belum digunakan sebagai seharusnya. Alasannya sederhana, karya Anies ini tidak dibuat dengan perencanaan dan konsultasi memadai. 

Walau terlihat megah, menurut Ade, JIS tidak memenuhi kualifikasi minimal sebuah stadion olahraga yang dihadiri puluhan ribu penonton. Ini terungkap sekarang gara-gara penilaian PSSI. Awalnya, JIS dijadwalkan menjadi lokasi kedua laga uji coba Timnas Indonesia versus Curacao pada 27 September. 

Namun, setelah melakukan uji kelayakan PSSI menyimpulkan JIS belum memenuhi kriteria. 

Baca Juga: Prasteyo Edi PDIP Mohon Simak Baik-baik! Ngelarang Anies Baswedan Melantik Pejabat Tinggi, Jawaban Pemprov DKI Jakarta Tegas!

Hal pertama adalah soal tempat parkir. JIS dapat menampung 80.000 penonton namun hanya bisa menampung 8.000 kendaraan roda empat. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: