Santer Kabar Anies Baswedan Jadi Tersangka, Pakar Kebijakan Publik: Dia Sosok Gubernur Rasa Presiden!
Setelah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan maladministrasi dalam penyelenggaraan Formula E, beredar isu bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi tersangka.
Isu ini langsung dibantah oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/9). "Saya sampaikan di sini, tidak benar," kata Alex, panggilan akrab Alaxander Marwata.
Alex memastikan bahwa saat ini kasus Formula E masih dalam tahap penyelidikan, belum ada kenaikan status ke penyidikan. "Belum ada penetapan tersangka atau peningkatan status dari proses penyelidikan-penyidikan untuk kasus Formula E," ungkap Alex.
Baca Juga: Demokrat Sumatera Barat Dukung Duet Anies Baswedan dan AHY: Kekuatan Besar!
Menurut Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute isu ini adalah ulah para buzzer yang memanfaatkan momentum itu untuk menjatuhkan Anies.
“Anies Baswedan mempunyai banyak potensi dan prestasi dalam mengelola DKI Jakarta. Publik menilai bahwa dia sosok seorang Gubernur rasa Presiden. Prestasinya bukan lagi skala nasional tapi internasional, dan terakhir dia menerima penghargaan dari Singapura,” ungkap Achmad dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Ekonomi Kamis (15/09/22).
Menurut dia, potensi ini menjadi daya tarik masyarakat untuk memilihnya jadi presiden. Dan hal ini tentu jadi pesaing berat bagi para pengusung Presiden yang lain. Terbukti upaya-upaya pembunuhan karakter terus dilancarkan.
“Isu liar ini sengaja didengungkan oleh lawan-lawan politik yang tidak bernyali dan tidak percaya diri untuk berkompetisi dalam pemilu 2024 secara fair. Sehingga menggunakan cara-cara menjatuhkan lawan politik yang jauh dari moralitas dalam demokrasi,” katanya.
Baca Juga: Polemik JIS, Anies Baswedan dan PSSI Tukar Pikiran: Saya Paham Apa yang Disampaikan Beliau
Achmad mengatakan masyarakat tidak bodoh, mereka mampu membaca keadaan dan mampu mana menilai orang-orang yang haus akan kekuasaan yang kecenderungannya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok dan mana orang-orang yang benar-benar serius ingin mengelola negara dengan baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty