Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres: Teknologi Digital untuk Revolusi Komunikasi dan Informasi

Wapres: Teknologi Digital untuk Revolusi Komunikasi dan Informasi Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, mengatakan perkembangan teknologi digital telah menyentuh hampir seluruh sudut berkehidupan. Dalam hal ini, realitas sosial sudah berubah, dinamika interaksi sosial di tengah masyarakat berkembang dengan sangat cepat, terutama dengan kehadiran revolusi komunikasi dan teknologi informasi.

"Komunikasi antarpribadi banyak terfasilitasi dengan aplikasi baru, terutama media sosial," kata Wapres dalam saat membuka Kongres Mujahid Digital dan Konsolidasi Nasional Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI), di Istana Wakil Presiden, pada Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Wapres: Moratorium Pemekaran Wilayah Masih Berlaku, Kecuali untuk Papua dan Papua Barat

Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga tahun 2022 penetrasi internet Indonesia sudah mencapai 77% atau menembus 210 juta pengguna dan mayoritas mengakses internet melalui ponsel atau membuka media sosial.

Dalam hal ini, lanjut Wapres, teknologi adalah alat semua alat dapat membawa manfaat atau mudarat, tergantung kepada penggunanya. Sama halnya dengan media sosial, akan menjadi berkah apabila dijadikan kendaraan untuk mengantarkan pada tujuan yang mulia yaitu melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan menjaga ketertiban dunia.

"Media sosial akan menjadi bencana jika digunakan untuk menyebarkan hoaks, disinformasi, ujaran kebencian, penipuan, perundungan, dan juga lain-lain sebagainya. Jadi ini bisa mudarat, bisa maslahat," jelas Wapres.

Baca Juga: Wapres: Moratorium Pemekaran Wilayah Masih Berlaku, Kecuali untuk Papua dan Papua Barat

Wapres juga menjelaskan, media sosial turut menjadi penjaga demokrasi di dunia modern ini. Demokrasi yang dulu diperjuangkan dan dijaga hanya di dunia nyata, kini juga mesti dijaga di dunia digital, di mana setiap orang harus mampu menjaga kebebasan dan mengeluarkan pendapat di media sosial agar jangan sampai kebablasan sehingga menimbulkan permusuhan antarsaudara sebangsa.

"Bagi umat Islam, kehadiran media sosial mesti dioptimalkan sebagai sarana menguatkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah. Jangan sebaliknya, justru dunia digital membuat umat di dunia nyata terpolarisasi dan terpecah belah. Ini penting," tegas Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: