Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ning Imaz Memang Tak Ingin Terkenal, Dahlan Iskan: Tidak Salah Eko Kuntadhi Tak Kenal, Dianggap 'Aman' Diserang

Ning Imaz Memang Tak Ingin Terkenal, Dahlan Iskan: Tidak Salah Eko Kuntadhi Tak Kenal, Dianggap 'Aman' Diserang Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus Eko Kuntadhi yang dianggap menghina Ustazah Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz, istri Gus Rifqil Moeslim, menjadi perhatian Dahlan Iskan. Dalam tulisan berjudul Ning Tenar dalam Disway edisi Jumat (16/9), Dahlan menuliskan perbincangannya dengan Ning Imaz.

"Banyak jalan untuk nge-top. Pun Ning Imaz. Dia jadi terkenal lewat orang yang lagi terpeleset: Eko Kuntadhi," demikian Dahlan mengawali tulisannya.

Baca Juga: Tak Kenal Eko Kuntadhi yang Viral Gegara Hina Ning Imaz, Pengamat: Ganjar Pranowo Ingin Cuci Tangan

Dahlan menulis bahwa tokoh medsos dari Semarang itu diserang habis oleh kalangan NU lantaran dianggap melecehkan Ustazah Ning Imaz. Heboh. "Saya pun menghubungi Ning Imaz. Nama lengkapnya: Fatimatuz Zahra," tulisan Dahlan.

"'Saya tidak tahu mengapa dipanggil Imaz. Sejak kecil itulah nama panggilan saya'," demikian Dahlan menirukan kalimat yang diucapkan Ning Imaz.

Ning Imaz memang anak salah seorang kiai Pondok Pesantren Lirboyo yang tergolong level bintang sembilan di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Dengan demikian, Ning Imaz memang pemilik darah biru di Lirboyo. Akan tetapi, namanya belum menasional. Sebab, dia tidak aktif di organisasi pelajar, mahasiswa, atau wanita NU tingkat nasional.

"Dia juga tidak aktif di politik. Tidak salah kalau Eko Kuntadhi tidak mengenal siapa dia. Mengomentari negatif video Ning Imaz mungkin dianggap tidak berisiko," tulisan Dahlan.

Eks menteri BUMN Itu menduga Eko Kuntadhi sangat ideologis. Liberalis. Atau dia ingin "meluruskan" pikiran umum yang terlalu sempit dalam beragama. Menurut Dahlan, di kalangan tertentu memang muncul kegelisahan besar. Yakni, terlalu fanatiknya masyarakat dalam beragama. Itu bahkan dianggap salah satu penyebab bangsa ini sulit maju.

"Ning Imaz sendiri tidak pernah ingin terkenal. Begitulah ajaran yang dia terima sejak kecil," tulisan Dahlan.

Wartawan senior itu menyebut Ning Imaz lahir, tumbuh, remaja sampai dewasa di lingkungan Pesantren Lirboyo. Sampai tamat setingkat SMA di situ–dengan kemampuan ilmu lebih tinggi dari umumnya sarjana agama Islam. Di pondok itu pula Ning Imaz mendalami ilmu fikih, tata cara peribadatan. Dia bahkan bisa dibilang ahli fikih.

Terbukti, ustazah Lirboyo itu sering jadi pembicara dalam forum bahtsul masail, pembahasan masalah-masalah keagamaan yang rumit yang lagi hangat di tengah masyarakat modern. "Dan dia hafal Al-Qur'an. Kalau saja tidak ada pandemi, nama Ning Imaz tidak akan muncul di medsos. Gara-gara pandemilah Ning Imaz terbiasa dengan yang serba online," tulisan Dahlan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: