Ning Imaz Memang Tak Ingin Terkenal, Dahlan Iskan: Tidak Salah Eko Kuntadhi Tak Kenal, Dianggap 'Aman' Diserang
Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
Konon, selama masa Covid-19, pekerjaan utama Ning Imaz dalam mengajar terhenti. Demikian juga undangan berceramah di pengajian-pengajian. Dengan kondisi pandemi itu, Ning Imaz masuk dunia Instagram. Tujuannya, agar tetap bisa menyebarkan ilmu agama. Itu sebabnya akun Ning Imaz di Instagram melulu soal ajaran agama. Khususnya menyangkut wanita dan rumah tangga.
"Penggemar Instagramnya banyak sekali. Follower-nya 129.000 kemarin pagi dan menjadi 130.000 sore harinya," tulisan Dahlan. Dahlan menulis bahasan soal wanita tidak pernah habis daya tariknya. Termasuk bagaimana wanita kelak di surga. Soal apa "hadiah" yang dijanjikan Tuhan untuk perempuan kelak.
Baca Juga: Walau Dimaafkan Ning Imaz, Eko Kuntadhi Belum Bisa Tenang!
Menurut Ning Imaz sebagaimana ditulis Dahlan, hadiah bagi wanita tidak sama dengan hadiah bagi laki-laki. Puncak kenikmatan pria itu ada pada wanita. Karena itu, di surga kelak kaum adam akan mendapat banyak bidadari.
Sementara, wanita tidak akan mendapat bidadara–lelaki ganteng nan perkasa dan romantis. Kaum hawa kelak mendapat perhiasan yang diinginkan. "Itu karena puncak kepuasan wanita ada di perhiasan. Bahkan, wanita itu sendiri adalah perhiasan," tulisan Dahlan.
Nah, pada Selasa malam lalu, Eko Kuntadhi mengomentari posting-an Ning Imaz itu. Ustazah asal Lirboyo itu dikatakan tolol, kadal, dan hanya berorientasi pada selangkangan. "Lalu dia (Kuntadhi) tinggal tidur. Bangun-bangun kehebohan sudah meluas," lanjut Dahlan.
Menurut Dahlan dalam tulisannya, isu-isu agama memang punya pasarnya sendiri. Besar sekali. Tanya jawab soal agama sangat disukai, termasuk soal kewajiban mandi basah setelah bersetubuh. Demikian juga masalah pacaran dan hubungan suami istri.
Namun, Dahlan menilai tentunya tidak semua ahli agama setuju dengan tafsir yang disampaikan Ning Imaz. Kalau semua lelaki disediakan bidadari, bagaimana dengan lelaki yang lebih mencintai harta daripada wanita. Bahkan, Nabi Yunus dikenal sebagai orang yang tidak berselera dalam hal seks.
Dahlan menulis bahwa tafsir tentang surga, neraka, bidadari, dan segala hal yang terkait hidup setelah mati memang sangat beragam. Tidak tunggal. "Kuntadhi memilih menghakimi Ning Imaz. Secara kurang sopan pula. Dia bukan menyajikan pilihan yang berbeda tetapi mencela. Dan ia sudah menghukum dirinya," tulisan Dahlan.
Diketahui, Eko Kuntadhi sudah mendatangi Pesantren Lirboyo Kamis (15/9) kemarin. Dia mengaku salah dan meminta maaf kepada Ning Imaz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: