Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dudung Sempat Kirim Sinyal ke Bawahannya untuk 'Senggol' Effendi Simbolon, Refly Harun: Kurang Elok Harusnya Dilokalisir Bukan Mobilisir!

Dudung Sempat Kirim Sinyal ke Bawahannya untuk 'Senggol' Effendi Simbolon, Refly Harun: Kurang Elok Harusnya Dilokalisir Bukan Mobilisir! Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik dihebohkan dengan video yang beredar luas di mana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman yang memberi sinyal kepada anak buahnya untuk “menyenggol” Anggota Komisi 1 DPR RI Effendi Simbolon.

Masalah yang diduga akibat pernyataan Effendi Simbolon di forum resmi DPR Rapat dengar Pendapat (RDP) yang mana Effendi menyinggung soal TNI dan Gerombolan serta masalah antara Dudung dan Panglima TNI terkait anak Dudung yang dikabarkan tidak masuk akademi militer ini, akhirnya berbuntut panjang, bahkan Effendi mengaku sudah mendapat intimidasi dan ancaman.

Effendi pun menyampaikan permintaan maaf dan Dudung pun mengisyaratkan agar anak buahnya tidak lagi “menyenggol” politisi PDIP tersebut.

Mengenai panjangnya urusan ini sampai adanya intimidasi ke Effendi Simbolon ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly yang menyanyangkan apa yang dilontarkan Effendi Simbolon tersebut menyebut respons dengan memobilisasi untuk menekan pihak tertentu adalah hal yang tidak elok.

Baca Juga: Kemarahan Dudung Tak Bisa Ditutupi soal Effendi Simbolon, Rocky Gerung Blak-blakan: Memang DPR Sering Kurang Ajar!

“Terlepas saya pribadi misalnya menyesalkan omongan Effendi tetapi cara merespons dengan mengancam, memobilisasi, dsb menurut saya itu adalah hal yang tidak elok dilakukan,” ujar Refly melalui kanal Youtube-nya, dikutip Minggu (18/9/22).

Memobilisasi dengan memberikan sinyal ini menurut Refly bukanlah hal yang baik menurut Refly dalam konteks ulah yang Effendi Simbolon lakukan.

Sedari awal, harusnya menurut Refly masalah antara Dudung-TNI dan Effendi Simbolon dilokalisir bukan justru dimobilisir.

“Itu bukan hal baik dan karena itu menurut saya harusnya tidak demikian. Kalau saya mengatkan dari aal kasus ini harus dilokalisir bukan dimobilisir, harus dilokasasi bukan dimbobilisasi,” ungkap Refly.

Lanjut Refly, jika memang institusi Tni merasa tersinggung dengan apa yang dilontarkan oleh Effendi Sombolon, seharusnya yang berwenang untuk protes secara langsung adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, bukan Dudung terlebih Andika Perkasa adalah mantan KSAD.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: