Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ukraina Temukan Kuburan Massal, Kremlin: Itu Semua Bohong!

Ukraina Temukan Kuburan Massal, Kremlin: Itu Semua Bohong! Kredit Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina
Warta Ekonomi, Moskow -

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menolak klaim Ukraina bahwa pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di beberapa bagian wilayah Kharkov yang baru-baru ini direklamasi oleh Kiev.

 “Skenarionya sama seperti di Bucha. Semuanya berjalan sesuai dengan satu skenario. Itu bohong,” kata Peskov, Senin (19/9/2022), saat berbicara kepada wartawan.

Baca Juga: Merinding! Kuburan Massal Ditemukan di Ukraina, PM Kanada Ikut-ikut Berikan Komentar

Dia juga sambil berjanji bahwa Moskow “tentu saja akan membela kebenaran dalam keseluruhan cerita ini.”

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Jumat, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky membandingkan adegan yang disaksikan oleh pasukan Ukraina di wilayah Kharkov dengan "sinetron berdarah setelah Bucha."

Pihak berwenang Ukraina, serta pemerintah Barat dan kelompok hak asasi manusia, menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di kota Bucha dekat Kiev pada awal April - sesuatu yang dibantah keras oleh Moskow.

Zelensky mengatakan bahwa "sampai hari ini, ada 450 orang tewas" ditemukan dari situs pemakaman massal di kota Izium, yang direbut kembali oleh militer Ukraina awal bulan ini.

Presiden melanjutkan dengan mengklaim bahwa “ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu.”

Ketika ditanya apakah Kiev dapat membuktikan klaimnya atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia, Zelensky mengatakan: "ada beberapa bukti, dan penilaian sedang dilakukan, Ukraina dan internasional."

Juga pada Jumat, Oleg Sinegubov, gubernur wilayah Kharkov, mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa mayat yang digali di Izyum tangan mereka diikat ke belakang.

Kemudian pada hari itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan di sebuah briefing bahwa situs pemakaman massal yang ditemukan di timur laut Ukraina adalah “bagian, secara mengerikan, dari sebuah kontinum, sebuah cerita yang sedang berlangsung.”

Diplomat AS itu juga menekankan perlunya Ukraina dan mitranya untuk “membangun bukti dan mendokumentasikan kekejaman yang telah dilakukan,” karena “dalam banyak kasus, ini sama dengan kejahatan perang.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: