Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Bakal Turun Gunung untuk Persiapan Pilpres 2024, Denny Siregar: Seperti Seorang Bapak Kaya Raya yang Ingin Perusahaan Tetap Berjaya

SBY Bakal Turun Gunung untuk Persiapan Pilpres 2024, Denny Siregar: Seperti Seorang Bapak Kaya Raya yang Ingin Perusahaan Tetap Berjaya Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat beberapa waktu lalu sukses mencuri perhatian masyarakat sebab Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan dirinya siap turun gunung. Karena menurutnya, bakal adanya kecurangan pemilu 2024 mendatang. 

Hal ini ditanggapi oleh Denny Siregar melalui kanal Youtube Cokro Tv, dikutip Selasa (20/9/22).

“Saya suka geli sendiri Kalau Pak SBY yang sudah sepuh masih harus turun gunung untuk melindungi partai yang dibangunnya sejak awal yaitu Partai Demokrat,” kata Denny.

Baca Juga: Sekjen DPP PDIP Dituduh Sebar Hoaks, Jubir Partai Demokrat: Tak Perlu Fitnah, Kecuali Kalau Skenario Jahatnya Ketahuan

Menurutnya, SBY pasti tahu kalau Pemilu tahun 2024 nanti adalah laga hidup dan matinya Partai Demokrat. Karena sejak 2014 perolehan suara Partai Demokrat terus anjlok sampai ke titik nadinya. 

“Kita coba bongkar dulu portofolio Partai Demokrat tahun 2009 adalah tahun keemasan Partai Demokrat dengan modal wajah gantengnya SBY sebagai incumbent yang memenuhi baliho di seluruh Indonesia juga iklan-iklan di stasiun televisi,” ungkap Denny. 

Pada tahun 2009, suara Partai Demokrat sampai 20% meninggalkan Partai Golkar yang mengandalkan Jusuf Kalla dan PDI Perjuangan yang mengandalkan Megawati. 

“Partai Demokrat pada tahun 2009 lalu benar-benar berpesta pora sampai lupa diri dan akhirnya ramai-ramai elit partainya terjerat korupsi,” tambahnya.

Di Pemilu tahun 2014, PDIP mendadak mengubah strategi dengan mengandalkan Jokowi sebagai striker. PDIP Perjuangan langsung melejit ke atas meninggalkan Demokrat yang sedang terpuruk karena citranya hancur lebur. 

Baca Juga: Partai Demokrat Bocorkan Ada Pihak yang Jegal Anies Jadi Capres 2024, PDIP Langsung Panas: Sesat, Fitnah!

“Dari 20% suara suara Partai Demokrat anjlok separuhnya menjadi 10%. SBY kemudian gundah-gundala melihat kenyataan itu dan memanggil AHY untuk pulang kampung mengawal Partai Demokrat. Karena dikiranya wajah muda dan gantengnya AHY terlebih dengan background tentara akan mengangkat suara,” jelas Denny. 

“Strategi SBY nggak bunyi juga di tahun 2019 suara Demokrat meluncur ke bawah di angka 7% suara saja,” tambahnya. 

SBY menurut Denny kemudian resah dia menganggap bahwa anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ternyata masih belum matang untuk mengawal Partai Demokrat. 

Baca Juga: Koalisi Partai Demokrat, NasDem, dan PKS, Duet Anies Baswedan-AHY Paling Rasional

“Maka sebagai bapak yang baik dan bijaksana beliau pun turun gunung untuk kembali mengawal Demokrat.” katanya. 

“SBY ini seperti seorang bapak yang kaya raya yang ingin perusahaannya tetap berjaya dan memberikan kekuasaan lewat anaknya. Tetapi sayangnya karakter si anak masih belum kuat masih sangat manja dan bergantung pada keputusan orang tuanya maka apapun strategi AHY itu harus dikomunikasikan pada bapaknya,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: