Balasan Demokrat atas Pernyataan Aria Bima: Kami Harap Makin Tua Makin Bijak, Bukan...
Dia menyebut, ketika salah satu kader PDIP terpilih sebagai Presiden, BBM malah terus dinaikkan. Padahal, kata Herzaky, harga minyak dunia sedang turun, bahkan pernah di angka 32-35 USD per barel.
"Dulu ternyata teman-teman Aria Bima itu pura-pura peduli, pura-pura jadi korban alias playing victim saat BBM dinaikkan di era SBY. Ternyata, teman-temannya malah ketika memimpin negeri ini menaikkan harga BBM saat harga minyak dunia sedang turun dan ketika rakyat Indonesia sedang kesusahan benar, sulit makan, sulit cari kerja, pascapandemi," jelasnya.
Baca Juga: Tetiba Nyatakan Siap Jadi Capres 2024, PDIP Keheranan dengan Sikap Anies Baswedan: Urusan Parpol!
Herzaky menyebut, SBY tidak terbukti mengatur pemilu sebagaimana yang dituduhkan Aria Bima. Dia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengonsolidasikan relawannya yang bolak-balik berkumpul dengan para relawan pendukungnya ketika SBY berkuasa. Dia meyakini bahwa SBY membebaskan kepada rakyat untuk memilih siapapun capres penggantinya di Pilpres 2014 silam.
Bahkan, kata Herzaky, besan SBY maju sebagai cawapres di 2014. Pada saat itu, dia menyebut bahwa SBY dan Demokrat menyatakan netral, tidak mendukung salah satu pasangan calon.
"Terakhir, kami harap Aria Bima makin tua makin bijak, bukan makin pelupa, apalagi melupakan sejarah. Yang sibuk playing victim itu teman-teman Aria Bima, yang tidak pernah ikhlas jagoannya kalah di 2004 dan 2009, dan selalu menuduh pihak lain curang," katanya.
Lebih lanjut, Herzaky menyarankan agar Aria Bima lebih fokus membantu Presiden Joko Widodo sebagai kader partai untuk merapikan perekonomian dalam negeri sebab harga BBM yang naik seiring menurunnya daya beli masyarakat.
"Mungkin Aria Bima lebih baik bisa membantu kadernya, Pak Jokowi selaku Presiden, memperbaiki perekonomian negeri ini, agar rakyat tidak makin banyak yang susah dan jatuh miskin atau menganggur karena harga BBM naik drastis 33,33 persen di tengah daya beli masyarakat yang rendah dan harga-harga bahan pokok terus meningkat serta harga berbagai barang lainnya naik drastis," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum