Kendala Satukan 2 Partai Oposisi dan 1 Partai Pemerintah demi Duet Anies-AHY, Pengamat Kasih Peringatan Keras: PKS Kebanyakan Drama
Karena itu, Mujiyono mengatakan, akan menunggu lebih dulu pembentukan koalisi, khususnya arahan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nantinya, jika koalisi sudah terbentuk, baru akan terlihat apakah akan mengusung Anies-AHY dalam Pilpres atau tidak.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menganggap, salah satu kendala terbentuknya koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat adalah gaya PKS yang berbeda dengan NasDem dan Demokrat. "PKS sebelum masuk dalam perhelatan Pilpres harus lebih serius memerankan diri sebagai oposisi yang membela rakyat," kata pria yang akrab Hensat.
PKS kerap kebanyakan drama. Contohnya, aksi walkout PKS saat rapat paripurna kenaikan BBM. Sikap seperti itu dianggap Hensat tidak tuntas membela rakyat. Gaya PKS juga berbeda dengan Demokrat dan NasDem yang mengambil jalur nasionalis, sementara PKS religius sehingga kematangan PKS untuk negeri harus lebih sering dimunculkan di muka rakyat. Tidak melulu drama.
Sebab itu, koalisi PKS dengan NasDem dan Demokrat harus serius jika ingin mengusung pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Hal itu harus ditunjukkan dengan pasang badan untuk rakyat.
"Nah, berkoalisi untuk memenangkan Anies membutuhkan keseriusan, ketulusan untuk bela rakyat. Nggak boleh kebanyakan drama, ngomong oposisi bela rakyat, tapi tidak terlihat pasang badan untuk rakyat," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum