Kendala Satukan 2 Partai Oposisi dan 1 Partai Pemerintah demi Duet Anies-AHY, Pengamat Kasih Peringatan Keras: PKS Kebanyakan Drama
Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diyakini bisa tercapai dengan terbentuknya koalisi antara NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, bukanlah hal mudah untuk merealisasikannya.
Menanggapi peluang terwujudnya duet Anies-AHY, Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengaku tidak ingin ada istilah "kawin paksa".
"Pak Surya ingin mengajak ketika duduk itu ketemu PKS, Demokrat. Ya, kita berbicara our problem, problem kita apa sih? Ini bukan masalah kawin-kawinan. Toh sekarang NasDem nggak punya handicap dengan siapapun," beber Willy, di Jakarta, kemarin.
Diketahui, NasDem memang memegang tiga nama hasil rakernas: Anies, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa. Ketiganya dianggap memiliki modal yang mumpuni. Namun, bukan hanya nama, termasuk strategi untuk keluar dari fragmentasi yang ada.
"Jadi it is not only about person. Kami selalu simplify itu pada orang-orang. Itu cara berpikir politik yang Pak Surya lakukan dan ajarkan pada kami," pesan Willy.
Juru bicara PKS, M Kholid memahami sikap NasDem. Dari ketiga partai yang tengah menjajaki untuk berkoalisi, hanya NasDem yang berada di lingkaran Pemerintah. Sementara, PKS dan Demokrat merupakan oposisi. Dengan begitu, perlu waktu untuk menyamakan pandangan ketiganya.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, justru menyebut bahwa duet Anies-AHY sudah direstui alam. Tanda-tandanya, kedua tokoh itu sering bersamaan dalam suatu acara.
Sebelumnya, pada acara resepsi pernikahan, AHY dan Anies terlihat akrab. Begitu juga saat acara Formula. Bahkan, Anies juga hadir dalam acara kepengurusan pelantikan DPD Demokrat DKI Jakarta periode 2022-2027 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat dan ulang tahun partai Demokrat ke-21 di kantor DPD Demokrat.
Mujiyono mengakui, kader Demokrat di Ibu Kota menginginkan duet itu terjadi pada Pilpres 2024. Ia menyebut aspirasi datang dari segala lapisan masyarakat di Jakarta. Meski demikian, Mujiyono mengakui, pembentukan duet Anies-AHY terbilang nanjak dan berliku. Mengingat duet keduanya merupakan wewenang koalisi. Meski belum ada kepastian, Demokrat intens berkomunikasi dengan NasDem dan PKS.
"Sesuai dengan arahan dari Ketum (AHY) bahwa komunikasi terkait dengan koalisi masih dijalankan oleh Partai Demokrat bersama partai lain dan tiga partai yang sering berkomunikasi itu, Demokrat, PKS, NasDem," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum