Beredarnya Tabloid di Malang Tak Melanggar Apa pun, Yang Jelas: Anies Resmi Capres, Masjid Bakal Jadi Tempat Kampanye!
Untuk saat ini, beredarnya tabloid yang berisi prestasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang disebar di masjid bukanlah hal yang melanggar. Itu disampaikan founder Cyrus Network, Hasan Nasbi.
Banyak yang mengaitkan tabloid yang disebar di Masjid Kota Malang itu sebagai langkah kampanye Anies Baswedan. Memang, Anies sudah menyatakan bahwa dia siap menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 jika ada partai yang mengusungnya.
Lewat akunnya di @datuakrajoangek, Hasan Nasbi menyebut tabloid itu belum melanggar apapun karena belum ada aturan yang jelas. Apalagi, Anies juga belum menjadi kandidat resmi capres 2024. "Saat ini tentu tidak melanggar apa-apa. Aturannya belum ada dan Anies belum jadi calon," tulis Hasan Nasbi, Selasa, 20 September 2022.
Lebih lanjut Hasan Nasbi juga bilang bahwa ini bisa jadi pertanda, pemberitahuan kalau Anies resmi jadi capres, maka tempat ibadah jadi kampanye politik. "Ini sekadar pemberitahuan lebih awal saja. Bahwa kalau beliau jadi calon, tempat ibadah akan kembali semarak dengan kampanye politik," jelas Hasan.
"Tentang yang ini halal dan yang itu haram buat dipilih," tutup Founder Cyrus Network itu.
Sebelumnya diketahui bahwa sebuah tabloid berisikan kesuksesan Anies Baswedan tersebar di Kota Malang, Jawa Timur. Tabloid itu dibagikan kepada jemaah Masjid Al Amin, Kota Malang saat hendak dan pascasalat Jumat.
Jika diperhatikan bersama, tabloid tersebut bernama KBAnewspaper dan berisi 12 halaman yang tertulis edisi cetak 28 Februari 2022. Sampul tabloid itu memajang foto Anies Baswedan dengan judul 'Mengapa Harus Anies?'. Seluruh isi kontennya mengulas soal Anies.
Di kotak redaksi tabloid tersebut, tertera nama Ramadhan Pohan sebagai Chief Executive Officer (CEO)/Founder. Akan tetapi, tidak ada alamat jelas di mana kantor tabloid itu.
Di sisi lain, Wali Kota Malang Sutiaji angkat bicara dengan melarang peredaran sebuah tabloid berisi kesuksesan Anies Baswedan di Masjid Al Amin. Bahkan, Wali Kota Malang tersebut sampai geram karena masjid menjadi sasaran kepentingan politis.
"Jangan membawa dan menarik-narik urusan berbau politik ke tempat ibadah. Walaupun domainnya itu domainnya ibadah masing-masing," ucap Sutiaji.
Baca Juga: Fahri Hamzah pun Geram Lihat Tabloid Anies Baswedan: Kacau Sekali...
Sutiaji khawatir tabloid itu memicu hal yang tak diinginkan di tengah masyarakat karena tabloid bersampul muka Anies tersebut disebarkan di tempat ibadah. "Nanti dapat menimbulkan kekacauan umat, pro dan kontra. Jangan sampai nilai-nilai baik yang ada di sana itu hilang," terang Sutiaji.
Wali Kota Malang itu mengaku akan mengeluarkan edaran kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang agar kejadian serupa tak terulang kembali.
"Saya akan memberikan anjuran untuk DMI (Dewan Masjid Indonesia). Akan saya suruh buat selebaran, surat edaran ya, supaya tidak terjadi kontraproduktif. Jadi ini tempat ibadah jangan sampai dibuat untuk kampanye atau sebagainya," tutur Sutiaji.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: