Mengapa Kematian Mahsa Amini Bisa Picu Aksi Protes Besar-besaran Mematikan di Iran?
Fars mengatakan pada Rabu (21/9/2022) seorang anggota Basij, sebuah milisi di bawah payung Pengawal Revolusi, tewas di kota barat laut Tabriz, sementara kantor berita resmi IRNA mengatakan seorang "asisten polisi" meninggal karena luka-luka pada Selasa (20/9/2022) di kota selatan Shiraz.
Seorang jaksa di Kermanshah mengatakan dua orang tewas pada Selasa dalam kerusuhan, menyalahkan pembangkang bersenjata karena para korban dibunuh dengan senjata yang tidak digunakan oleh polisi.
Sementara itu, kepala polisi Kurdistan mengkonfirmasi empat kematian awal pekan ini di provinsi tersebut, menyalahkan "geng" atas kematian mereka.
Hengaw mengatakan 450 orang terluka selain 10 pengunjuk rasa yang dikatakan tewas dalam protes terutama di barat laut. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi laporan korban.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan para demonstran merusak simbol Republik Islam dan menghadapi pasukan keamanan.
Salah satunya menunjukkan seorang pria memanjat fasad balai kota di kota utara Sari dan meruntuhkan gambar Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang mendirikan Republik Islam setelah revolusi 1979.
Pada hari Rabu di Teheran, ratusan orang berteriak "matilah diktator" di Universitas Teheran, sebuah video yang dibagikan oleh 1500tasvir menunjukkan. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: