Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Drama Jokowi Endorse Prabowo Jadi Capres Tuai Respons dari Relawan Anies: Bisa Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi Indonesia

Drama Jokowi Endorse Prabowo Jadi Capres Tuai Respons dari Relawan Anies: Bisa Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi Indonesia Jokowi dan Prabowo | Kredit Foto: Instagram/jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ramainya isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meng-"endorse" Prabowo Subianto di Pilpres 2024 berawal dari pemberitaan sebuah media asing yang berbasis di Singapura. Dalam sekejap, berita ini menuai beragam respons dari banyak pihak, salah satunya Kelompok relawan Anies Baswedan yang tergabung dalam Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI).

Sekjen SKI, Raharja Waluya Jati, mengatakan jika memang pemberitaan itu benar, maka Jokowi sebagai pribadi sah-sah saja mengambil sikap politik. Bahkan dalam hal mendukung atau tidak mendukung calon atau partai politik tertentu dalam Pemilu juga diperbolehkan.

Kendati demikian, Jokowi sebagai pejabat publik tidak pantas memberikan dukungan kepada salah satu kandidat. Sebab, pada diri Jokowi selaku Presiden melekat pula kekuasaan negara.

Baca Juga: Soal Isu Presiden Jokowi Siap Endorse Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Fadli Zon: Sangat Membantu, Apalagi yang Sedang Berkuasa

Sehingga, tentu segala tindakan yang dapat mengarah pada bentuk-bentuk penyalahgunaan kekuasaan negara sejauh mungkin harus dihindari. Karena itu, ia menyarankan agar Jokowi menghindari politik praktis yang nantinya akan mencoreng citranya.

"Tidak mungkin memisahkan diri pribadi Jokowi sebagai individu dan sebagai pejabat publik. Karena itu, beliau hendaknya menghindari sejauh mungkin kegiatan politik praktis yang dapat menjadi preseden buruk bagi praktik demokrasi di masa mendatang," ujar Jati dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022).

Jati menyatakan bahwa di tahun-tahun terakhirnya, Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat publik lainnya seharusnya lebih fokus pada kerja-kerja yang menjadi kewenangannya. Ia juga mengingatkan rakyat memiliki hak untuk terus mendapatkan pelayanan terbaik meskipun telah masuk tahun politik.

"Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ke depan dapat berjalan fair jika ada komitmen para pejabat publik untuk setia pada konstitusi dan tidak tergoda untuk menggunakan kekuasaan," tuturnya.

Ia tak ingin nantinya semakin banyak pejabat publik yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan kegiatan politik praktis. Tugas utamanya sebagai pelayan masyarakat malah akan dilupakan.

"Sumber daya negara yang dikelola para pejabat publik tidak boleh disalahgunakan melalui tindakan yang berlawan dengan kepentingan umum."

Kabar Endorse Jokowi buat Prabowo

Untuk diketahui, salah satu media besar Singapura The Straits Times (ST) memberitakan soal arahan dukungan Jokowi untuk Pilpres 2024. Pemberitaan itu berjudul 'Jokowi to decide presidential hopeful he'll endorse, has no plans to run for V-P in 2024'.

Dalam isi pemberitaan disebut bahwa Prabowo merupakan salah satu figur yang dipertimbangkan secara serius oleh Jokowi untuk menerima dukungan untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: Fadli Zon Sambut Positif Kemungkinan Presiden Jokowi Endorse Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Adapun momen kebersamaan Jokowi bersama Prabowo terkahir terekam saat menyaksikan penyerahan 40 unit kendaraan bermotor dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Rabu (14/9/2022).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan penyerahan kendaraan bermotor tersebut merupakan bagian dari arahan Jokowi untuk menyusun rencana pertahanan jangka panjang.

PDIP Santai

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto angkat bicara menanggapi isu Jokowi disebut akan mendukung atau meng-endorse Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024. Atas kabar itu, Hasto hanya menanggapi santai. Menurutnya, soal endorse dari Jokowi tersebut hanya persepsi belaka.

"Semua endorse meng-endorse ini kan persepsi," kata Hasto kepada wartawan dikutip Kamis (22/9/2022).

Menurutnya, persepsi tersebut tak bisa dihindari mana kala Jokowi mengajak salah satu figur dalam kunjungan kerjanya. Ia menilai tak perlu hal tersebut ditanggapi lebih jauh.

"Pak Jokowi jalan si A meng-endorse si A, Pak Jokowi jalan dengan si B meng-endorse si B, apakah dinamika yang biasa enggak perlu kita tanggapi," ujarnya.

Baca Juga: Wacana Jokowi 'Endorse' Prabowo Dibongkar Media Asing, Pendukung Anies Kelojotan: Jangan Tergoda Menggunakan Kekuasaan!

Hasto menegaskan, soal dinamika politik jelang Pilpres 2024 baru akan mengerucut pada tahun depan.

"Yang penting seluruh dinamika politik ini nanti akan mengerucut pada Oktober 2023, jadi masih satu tahun," imbuh dia.

Respons Baik Gerindra

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai dukungan atau endorse dari Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, tentu sangat membantu. Apalagi diketahui, Jokowi memiliki kekuasaan sebagai presiden pada saat ini.

Hal itu disampaikan Fadli menjawab ihwal kabar dan pemeberitaan bahwa Jokowi kemungkinan kuat mendukung atau meng-endorse Prabowo.

Baca Juga: Kabar Jokowi Endorse Prabowo Subianto Bikin Geger, Relawan Anies Baswedan Tegas: Hendaknya Menghindari...

"Dukungan dari manapun pasti akan membantu, apalagi yang sedang berkuasa," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Fadli memandang apabil memang benar-benar Jokowi ternyata mendukung pencapresan Prabowo maka hal itu merupakan pertanda bagus.

"Ya kalau ada dukungan ya saya sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra itu sangat bagus ya. Kalau memang ada dukungan seperti itu."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: