Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres Minta MUI Jawa Tengah Terus Tegakkan Khittah Ishlahiyah

Wapres Minta MUI Jawa Tengah Terus Tegakkan Khittah Ishlahiyah Kredit Foto: Humas Wapres

“Inisiatif, ide, gagasan yang baik itu adalah perbaikan yang bermanfaat yang bersifat non fisik,” ujarnya.

Kemudian terkait kebaikan yang masuk kategori menghilangkan kemudharatan, Wapres mencontohkan dengan upaya menjaga persatuan dan kerukunan umat manusia.

Baca Juga: Bagikan Bantuan Baznas di Semarang, Wapres Harapkan Mustahiq Jadi Muzakki

“Sekarang banyak informasi yang tidak benar (hoaks) dan ini bisa memecah belah persatuan dan menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, kita juga harus menangkalnya dalam rangka menghilangkan kemudharatan. Ini bagian yang harus dilakukan dalam dakwah kita,” ungkapnya.

Contoh lainnya, lanjut Wapres, pemeriuntah melakukan antisipasi kemungkinan terjadinya krisis energi, krisis pangan, krisis finansial juga dapat diartikan sebagai kebaikan yang masuk kategori menangkal kemudharatan.

“Menurut Syech Nawawi Al-Bantani, bahaya yang diduga akan datang saja wajib ditangkal, apalagi yang sudah nyata. Ini tugas-tugas kita dalam melakukan dakwah,” tuturnya.

Lebih jauh, selain menegakkan khittah MUI, pada kesempatan ini Wapres juga meminta MUI Jateng untuk turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Menurutnya MUI Jateng harus membantu meluruskan pandangan keliru bahwa mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah adalah wujud cinta dunia yang dapat melalaikan urusan akhirat.

“Sekali lagi Syech Nawawi Al-Bantani mengatakan yang dimaksud cinta dunia yang membahayakan akhirat adalah mencari rizki dengan melanggar larangan-larangan (agama),” terang Wapres.

Sedangkan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, kata Wapres, justru sebaliknya yaitu bentuk mencari rizki dengan tetap mematuhi aturan-aturan agama.

“Mencari rizki dengan tetap menjaga hak-hak Allah, tanpa melalaikan kewajiban itu tidak menjadi dalil butanya mata hati kita, sehingga terlalu cinta dunia dan melupakan akhirat. Bahkan mengembangkan ekonomi syariah adalah jihad yang besar karena bentuk mencari rizki untuk kepentingan keluarga dan masyarakat dengan tetap menjaga hak Allah dan tidak menyiakan masalah ajaran agama. Di sini saya mengatakan pentingnya ekonomi syariah,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: