Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kriya Nusa, Panggung Pertunjukan Karya Wastra dan Ajang Perias Disabilitas Unjuk Gigi

Kriya Nusa, Panggung Pertunjukan Karya Wastra dan Ajang Perias Disabilitas Unjuk Gigi Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah sukses dengan penyelenggaraan Cerita Wastra di tahun 2021 dan Cerita Kriya pada tahun 2022, Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan Dewan Kerajinan Nasional, Smesco Indonesia, dan Perempuan Tangguh Indonesia berkolaborasi untuk menggelorakan semangat berkarya bagi perajin lokal melalui Pagelaran Tari Wastra Nusantara dan Tata Rias oleh kaum disabilitas dalam Pameran Kriya Nusa 2022.

“Kami mempersembahkan tarian budaya Indonesia dari barat hingga timur, dengan wastra dan kriya yang dipentaskan untuk mendorong semangat bangkit bagi perajin lokal,” kata Anggota Bidang Pendanaan Dekranas Suzana Ramadhani dalam pers rilis Kemenkop-UKM, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Siap-siap! Mensos Siapkan Rp400 Miliar Untuk Bansos Anak Yatim-Piatu, Lansia dan Disabilitas

Pameran Kriya Nusa menjadi upaya untuk menggairahkan kembali para pelaku usaha, khususnya para perajin untuk terus berkarya. Melalui pagelaran tari wastra nusantara ini juga tersirat misi untuk mempresentasikan keragaman budaya Indonesia melalui kain atau karya wastra.

Selain menampilkan berbagai karya wastra melalui tari wastra nusantara, acara ini juga menjadi ajang bagi para perias disabilitas binaan Perempuan Tangguh Indonesia untuk unjuk gigi. Di mana perias disabilitas tersebut berkesempatan merias para penari yang tampil, sekaligus membuka jasa lukis wajah (face painting) bagi pengunjung yang hadir dengan tarif suka rela.

“Saya bahagia bisa merasakan dirias oleh anak-anak (disabilitas), tidak terlihat kekurangan sedikitpun, bahkan mereka memiliki kekuatan tersendiri untuk mempercantik diri saya,” kata Suzana setelah merasakan pengalaman dirias langsung oleh penata rias disabilitas PTI.

Lebih lanjut, Suzana menegaskan masyarakat di tanah air tidak boleh melupakan karya dari teman-teman disabilitas dan memberikan ruang pada mereka untuk berkarya dengan setara dalam upaya mendukung inklusifitas. Sebab anak-anak disabilitas bukanlah masyarakat terpinggirkan, melainkan sama seperti masyarakat pada umumnya dengan karya yang tidak kalah baiknya.

Baca Juga: Dapat Hibah dari Kemenkeu, Kemensos akan Bagi-bagi Bansos ke Anak Yatim-Piatu, Lansia dan Disabilitas Total Rp400 Miliar

No one left behind, itu prinsipnya, tidak ada satupun orang yang tertinggal dalam kemajuan bangsa Indonesia,” kata Suzana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: