Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Besar, Kontribusi Menteri Erick Terus Dinantikan

Potensi Ekonomi Syariah Indonesia Besar, Kontribusi Menteri Erick Terus Dinantikan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Irfan Syauqi Beik, Ekonom Syariah IPB University menilai pernyataan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengenai tingginya potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat tepat. Bahkan saat ini masih banyak potensi ekonomi syariah di Indonesia yang belum tergarap sempurna. Sehingga potensi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia yang disampaikan Erick Thoir masih sangat terbuka luas sangat valid.

Pilar utama potensi pertumbuhan ekonomi syariah ada 3 sektor seperti sektor riil yang meliputi industri makanan minuman halal, farmasi halal, fashion dan kosmetik halal. Saat ini pertumbuhan industri halal global mencapai 15% pertahun. Potensi pertumbuhan yang besar harusnya menjadi peluang tumbuhnya sektor riil di Indonesia.

Diakui Irfan, saat ini sertifikasi halal di Indonesia masih memiliki keterbatasan. Irfan menyarankan kepada Erick Thohir sebagai ketua MES untuk dapat berkolaborasi dengan kampus di seluruh Indonesia yang memiliki fakultas kimia, teknologi pangan, farmasi dan memiliki laboratorium untuk menjadi lembaga pemeriksa halal (LPH). Diharapkan pendirian LPH ini juga bisa memberikan tambahan pemasukan bagi kampus.

"Menteri Erick bisa meminta perusahaan BUMN dan PEMDA untuk dapat membantu mengalokasikan anggaran untuk sertifikasi halal bagi UMKM. Sebab sertifikasi halal tak hanya untuk kebutuhan kaum muslim saja. Non muslim juga membutuhkan sertifikasi halal,"ungkap Irfan.

Pilar selanjutnya dari ekonomi syariah adalah industri keuangan yang terdiri dari bank, asuransi dan pasar modal. Bahkan menurut Irfan turunan dari industri kuangan syariah di Indonesia juga sudah mulai tumbuh. Bahkan untuk syariah securities crowdfunding (SCF).

Adanya SCF ini menurut Irfan memberikan peluang bagi investor untuk berinvestasi di crowdfunding syariah dan juga memberikan potensi UMKM untuk mendapatkan alternatif pembiayaan sesuai syariah.

Pilar lainnya dari ekonomi syariah adalah zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF). Irfan melihat ZISWAF di Indonesia mengalami trend peningkatan. Memang saat ini antara potensi dan realisasi ZISWAF  masih ada kesenjangan yang cukup besar. Contohnya potensi wakaf uang yang mencapai Rp 180 triliun. Namun yang terkumpul hanya Rp 1,6 triliun.

"Ini yang perlu kerjasama kita semua untuk menggembangkan potensi ekonomi syariah di Indonesia agar dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat,"kata Irfan.

Saat ini penggembangan ekonomi syariah di Indonesia dinilai Irfan masih memiliki kendala. Kendala tersebut adalah rendahnya litrasi masyarakat indonesia terhadap ekonomi syariah. Kendala lainnya adalah kelembagaan. Irfan berharap kendala kelembagaan ini dapat dikurangi dengan memanfaatkan teknologi informasi.

"Pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi sangat penting. Misalnya membuat e-commerce atau bekerjasama dengan platform global yang berorientasi untuk memasarkan produk halal Indonesia. Sehingga produk halal Indonesia bisa memiliki potensi ekspor,"ujar Irfan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: