Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pilpres 2024, Pernyataan AHY Dianggap Pengamat Terlalu Memanipulasi Publik

Jelang Pilpres 2024, Pernyataan AHY Dianggap Pengamat Terlalu Memanipulasi Publik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, menjelang Pilpres 2024, banyak pernyataan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disampaikan untuk tujuan memanipulasi publik. 

Hal itu merespons pernyataan AHY bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sekedar 'gunting pita' proyek infrastruktur era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Emrus melihat AHY sedang mem-framing persepsi publik seolah-olah SBY banyak membangun infrastruktur.

Baca Juga: Bandul Politik Terus Bergerak Jelang Pilpres 2024, Eko Kuntadhi Wanti-wanti Masyarakat

"AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat," ujar Emrus, Rabu (28/9). 

Emrus menuturkan AHY seharusnya detail dalam menyampaikan data. AHY perlu merinci proyek apa yang dikerjakan SBY dan Jokowi. Terkait hal itu, Emrus menilai AHY menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik.

"Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di pilpres 2024," tuturnya. 

Baca Juga: Kurang Modal, Nasib Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Tak Baik, Terancam Tak Bisa Ikuti Pilpres 2024

Lebih lanjut, Emrus menyebut AHY belum pas disebut sebagai negarawan. Dia menyebut AHY lebih tepat disebut politisi yang ingin berkuasa.

"Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter," ujar AHY.

Baca Juga: Soal Wacana Presiden Jokowi Maju Lagi di Pilpres 2024, PDIP Langsung Sewot

Emrus juga menyarankan AHY menyampaikan program untuk membangun Indonesia. Bukan sekedar membandingkan. 

"Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: